Bodro benar-benar penat. Tadi siang, ia dipanggil bosnya. Katanya karena kesalahan yang dibuatnya, tanpa ampun perusahaan memecatnya. Nahasnya lagi setelah ia menjelaskan ke pasangannya, ia pun kontan dipecat pula. Dengan penat di kepala itulah kemudian Bodro membeli racun arsenik yang katanya bisa menghentikan kerja jantungnya. Racun inilah yang diberikan seseorang ke dalam minuman kepada rekan kita -almarhum MUNIR ketika ia sedang berada di pesawat udara menuju Amsterdam Belanda dari Singapura.
Setelah menyiapkan semuanya, Bodro pun melangkah ke pub kesukaannya. Ia pun duduk di kursi kesukaannya di depan meja bar di pub itu. Setelah meminta sebuah gelas kosong ke bartender, Bodro pun menuangkan arsenik itu. Ia pandangi berlama-lama sebelum memutuskan meminumnya.
Namun sebelum itu terjadi, seorang temannya tiba-tiba datang menghampirinya, Dan tanpa ba-bi-bu menenggak minuman yang ada di gelas yang ia siapkan tadi.
"Hey, cool man," kata teman bodro yang ia kenal d pub itu, "ada apa sih. kayaknya lagi murung berat?"
"Iya," kata Bodro kalem sembari melihat wajah temannya itu, "hari ini aku mendapat dua keputusan. satu putus dari kantorku. yang kedua putus dari pasanganku."
"Wow," seru temannya, "sebuah hari yang sangat malang."
"Ya iyalah," kata bodro, "aku terus membeli racun arsenik. dan mau mengakhiri hidupku saja."
"Wow," seru temannya, "jangan kau lakukan itu. di mana sekarang racun itu?"
"Aku sudah tuangkan ke gelas," kata bodro, "dan kau tadi meminumnya."
Dengan wajah yang berubah memucat, teman bodro itu pun segera meminta diantar ke UGD.