Lihat ke Halaman Asli

Hanya Sebatas Harap

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam erangan lara kucoba menggapai langit, dalam kubangan luka kucoba meraih bintang, dalam dekapan duka kucoba mencapai bulan, salahkah aku bila angan kulambungkan memahat langit merangkai awan mendamba hujan walau derita membelenggu jiwa.

lewat titian demi titian aku cuba mencari makna, lewat tangga demi tangga aku cuba mencari hikmah, lewat gugus waktu dan hari aku coba padukan rasa, tahap demi tahap liku jalan hidup termaknai sudah walau kadang rasa keluh penat bersarang bergelayut di dada.

Dalam ambang rembang petang sore dan semburat fajar pagi, aku tengadahkan harap memanjat penuh hasrat melalui untaian Puja dan Puji yang tersusun seirama tangisan hati, besamanya kulantunkan Ayat Ayat Cinta senada hembusan Do’a berbaur menyatu dalam instuisi sukma melantunkan kalimat kalimat Suci.

Adakah kiranya waktu yang terberi termaknai, adakah kiranya amanat yang teremban terlaksanakan, adakah kiranya salah yang tertjalin terampuni serta adakah kiranya jiwa yang hina ini tercintai.......
Akhir Mei 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline