Lihat ke Halaman Asli

Kornelius Ginting

Lelaki Biasa

Coba Sandingkan Yamaha dengan Pertalite

Diperbarui: 6 September 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Udah lama sepertinya ngga up date di kompasiana sekalinya up date malah ikutan lomba. Sebenarnya bukan ikutan lomba aja misinya tapi lebih kepada sharing pengalaman mmenggunakan bahan bakar Pertalite.

Motor Yamaha yang saya miliki bukan kendaraan baru yang kondisinya benar-benar fit. Melainkan Yamaha Jupiter Z keluaran tahun 2004. Kurang lebih 10 tahunan menemani saya melintasi jalanan Jakarta.

Sebagai barang yang sudah tidak muda lagi, pastinya dibutuhkan perawatan ekstra. Tapi berdasarkan pengalaman saya memiliki Blue (demikian saya menyebutnya), perawatannya tidak sesulit yang dibayangkan. Memang karena usia yang sudah tidak muda lagi tenaga dan tarikannya berkurang.

Beruntung dengan hadirnya Pertamax mampu membuat Yamaha kembali bertenaga tanpa perlu melakukan perubahan – perubahan yang signifikan pada mesin. Pertamax juga membuat ruang bakar semakin bersih sehingga membuat semakin “matang” pengolahan bahan bakar.

Hanya saja, harga Pertamax berbeda dengan bahan bakar yang biasanya saya gunakan. Artinya penggantian biaya perawatan akan beralih ke konsumsi bahan bakar berkualitas. Kalau begini terus-terusan pastinya kantong akan “jebol” juga.

Beruntung Pertamina melakukan terobosan membuat bahan bakar baru yang dari segi harga masih terjangkau tetapi dari kualitas tidak terlalu jauh dari pertamax.

Keuntungan Pertalite.

Sebelumnya saya sudah mengenal bahan bakar premium yang memilliki kadar oktan 88 dan Pertamax kadar oktan 92. Saat ini sudah hadir Pertalite yang berada di tengah-tengah dengan oktan 90. Beberapa pecinta otomotif yang sudah melakukan uji coba Pertalite menyatakan adanya perubahan dalam konsumsi bahan bakar, ditengarai akan menghemat bahan bakar di kisaran 10 hingga 16 %.

Kalau Blue, tidak terlihat pengiritan konsumsi bahan bakar yang signifikan (tetapi saya merasakan adanya perubahan konsumsi bahan bakar) karena memang sedari awal sudah irit dalam konsumsi bahan bakar.

Warna cairannya sendiri Pertalite berwarna hijau terang, ini dihasilkan dari percampuran antara premium yang berwana kuning dan pertamax yang berwarna biru kehijauan.

Dari segi harga, premium berada di harga Rp.7.300 dan Pertamax itu Rp. 9.300,- sementara Pertalite berada di tengahnya Rp. 8.300,-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline