Lihat ke Halaman Asli

Kornelius Ginting

Lelaki Biasa

Terancam Gagal Umroh akibat Travel Nakal

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat mata semuanya tertuju dengan musibah yang terjadi dengan Pesawat yang hilang. Tidak ada yang memperhatikan bahwa di ibukota NKRI telah terjadi sesuatu, entah mau apa dibilang namanya, tetapi sudah sering terjadi. Kurang lebih 96 orang Jemaah yang hendak berangkat Umroh sudah terkatung-katung selama 10 hari di Jakarta. Haduh, kok bisa terjadi lagi sich, kasihan kan niat orang yang tulus mau berangkat dan sudah bersusah payah mendapatkan dananya tiba-tiba ngga jelas begitu saja.

Religi Tour yang bekerja sama dengan HMS yang berada di Jakarta, membuka travel untuk tujuan umroh. Tapi setelah banyak yang berminat kok menjadi lain ceritanya. Yah, saya juga belum mendapatkan versi resmi penjelasan dari Travel yang bersangkutan. Mungkin saja, selama ini mereka sukses mengadakan travel umrohnya, hanya saja kali ini ada sedikit masalah. Atau bisa saja ini pengalaman  pertama sebagai travel yang memberangkatkan umroh. Entah lah, yang pasti dari pihak Travel harus segera memberikan penjelasan resminya.

Ditambah, para pencari Tuhan ini harus mengeluarkan dana extra, baik itu untuk penginapan dan biaya bertahan hidup selama berada di Jakarta (seharusnya kan ditanggung travel). Beruntungnya salah satu media (Metro TV) berhasil mengangkatnya menjadi sebuah topik dan berhasil menyambungkan pada korban  dengan Pak Anggito Abimanyu salah satu pejabat yang berwenang. Beliau bertanya tentang detilnya seperti apa yang terjadi, alamat travelnya dimana, nama travel hingga nomor teleponnya. Bahkan janjinya akan ditindaklanjuti malam ini juga.

Butuh waktu 10 hari terkatung-katung dengan ketidakjelasan yang diberikan Travel, sementara tidak tahu harus mengadu kemana (atau sudah tahu harus mengadu kemana, tapi sudah kandung kecewa dan tidak percaya dengan siapaun juga). Pun demikian dengan departemen terkait terutama dengan Departemen Agama, mungkin bisa dicarikan jalan keluar yang terbaik bagi semuanya. Katakanlah jika Travel tadi tidak berkompeten, bantu  agar menjadi travel yang berkompeten dan jika melanggar peraturan, berikan hukuman yang setimpal dan yang memberikan efek jera sehingga pelajaran bagi travel-traavel lainnya. Untuk Calon Jemaah yang hendak berangkat umroh dicarikan jalan keluar yang terbaik, sehingga sebisa mungkin tidak membatalkan niat mereka menuju tanah suci. Kasihan jika rencana mereka gagal karena adanya hal-hal seperti ini. Terlebih mereka sudah mengumpulkan dana yang bisa dikatakan tidak sedikit. Katakanlah 1 orang dikenakan 20 juta, lumayan juga uang yang dipegang oleh tuch travel.

Yah, semoga kedepannya hal seperti ini tidak terulang kembali. Dan menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline