Lihat ke Halaman Asli

Kornelis Ruben Bobo

Pendeta dan Dosen

Mendidik Anak Generasi Alpha: Kolaborasi antara Pola Tradisional dan Digital

Diperbarui: 19 Mei 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang tua milenial dan anak generasi Alpha. sumber gambar: (dokrpi/obin)

Generasi Alpha adalah anak dari orang tua di Generasi Millenial. Mereka adalah ucu dari generasi Baby Boomers. Cicit dari generasi Pembangun.

Mereka lahir di antara tahun 2011-2025. Salah satu ciri generasi Alpha adalah sangat melek terhadap teknologi. Mereka berada di jaman yang mudah mengakses informasi serba cepat dan multitouch.

Kecepatan informasi dan mudahnya generasi Alpha mengakses media merupakan sesuatu yang baik. Tapi di satu sisi menggelisahkan hati bagi para orang tua. Misalnya sulitnya mengontrol informasi yang diakses oleh mereka.  

Sulitnya orang tua berkomunikasi atau berinteraksi dengan generasi Alpha mengakibatkan beberapa hal. Misalnya terjadi gap atau kesenjangan. Selain itu, terjadi krisis hubungan antara generasi Alpha dengan orang tuanya.  

Saya pernah mendengar pengakuan langsung dari beberapa orang tua generasi Alpha bahwa anak mereka lebih cendenrung bermain dengan hp daripada bermain dengan orang tuanya.  

Senin, 15 April 2024, saya pernah diundang jadi Nara sumber oleh pihak Departemen Kaum Muda Daerah (DKMD) Riau dan Sumatra. Topik yang diberikan berjudul: Krisis Hubungan Kekristenan bagi Generasi Alpha.

Kegiatan ini dilakukan secara Online via Zoom. Mereka yang hadir dalam zoominar ini adalah pengurus DKMD Riau-Sumar, beberapa gembala sidang, pengurus kaum muda gereja lokal dan anak muda remaja.

Dalam zoominar ini, saya mengutip pemikiran seorang peneliti sosial bernama Mark McCrindle pernah mengatakan demikian "Generasi Alpha jadi concern orang tua saat ini.  Generasi Alpha akan menjadi kelompok yang sangat besar dengan hak mereka sendiri."

Lebih lanjut McCrindle menegaskan bahwa dibutuhkan strategi khusus untuk mendidik anak-anak yang lahir pada generasi ini.  Hal ini bertujuan mereka menjadi anak yang mahir teknologi.  Namun, mereka pun tetap menghargai nilai-nilai kekeluargaan dan hidup sesuai Firman Tuhan.

Memang point utama yang saya sampaikan di zoominar ini adalah penyebab terjadinya krisis hubungan kekristenan bagi generasi Alpha dipicu oleh menurunnya spiritualitas generasi sebelumnya seperti generasi Milenial sebagai orang tua mereka dan generasi Z sebagai kakak mereka.

Mengamati kegelisahan dan persoalan di atas, saya dan istri sebagai generasi Milenial yang  mempunyai dua anak generasi Alpha menyiasati krisis hubungan ini dengan mengkolaborasi pola didik tradisional dengan pola didik digital.  Apa itu?  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline