Setiap orang tentu ingin mengalami terobosan dalam hidupnya, bukan? Sebagai manusia yang bergerak maju, sesuatu yang tidak wajar jika seseorang berada pada dimensi kemuliaan yang tetap sama, karena sesungguhnya Allah menghendaki agar kita dapat bertumbuh dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lebih lagi. Dari satu terobosan, kepada terobosan yang lain.
Menurut saya, menjadi kontributor di Kompasiana, merupakan salah satu terobosan baru. Terobosan ini saya lakukan sebagai salah satu bentuk nyata respon saya terhadap dorongan Ketua BPP GSJA Indonesia saat ini, Ps. Arif Multi Ardania, M.Div, yang juga Gembala Sidang GSJA Betlehem, Surya Kencana, Bogor.
Dengan mengutip Yesaya 54:2, "Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! "Perluaslah tempat tendamu, bentangkanlah tenda kediamanmu, jangan menyisakannya." Beliau menyampaikan 5 penerapan dari teks ini, yaitu
1. perluas pengaruh,
2. perbesar kapasitas,
3. jangan pelit, tapi efisiensi,
4. penambahan area kerja dan
5. perkuat fondasi.
Mengapa saya menyebut ini salah satu terobosan? Karena akan menuntut saya untuk terus menulis. Menuntut saya menyediakan waktu, daya, tenaga dan pikiran untuk menulis. Saya berharap, setiap artikel yang terbit dapat mengedukasi banyak orang.
Bagaimana, jika seseorang sulit atau tidak dapat mengalami terobosan dalam hidupnya. Saya berharap Anda bukan salah satunya. Kalau pun Anda salah satunya, artikel ini akan memberikan 4 penghalang terobosan dalam hidup seseorang. Mana tahu, setelah Anda membaca artikel ini, Anda digerakkan dan dibangkitkan untuk membuat terobosan.
Pertama, KARENA ORANG YANG BERSANGKUTAN TIDAK MENGHENDAKI TERJADINYA TEROBOSAN DALAM DIRINYA