Sabtu, 13 April 2024 merupakan waktu yang cukup panjang di mana saya bersama istri dan kedua putra kami menjelajahi perkebunan petani Jrakah, Boyolali, Jawa Tengah, di sekitar rumah. Hari sebelumnya, kami sudah melihat dalam jarak yang dekat. Namun, kami sudah mengagendakan agar besok dapat mengunjungi secara langsung.
Berdasarkan pengalaman, kedua anak kami, sangat senang berinteraksi dengan alam. Saya memperhatikan sejak kami tinggal di Bogor, ketika kami jalan-jalan, baik di kebun tetangga, di komplek perumahan hingga di beberapa lokasi obyek wisata.
Melihat apalagi bersentuhan secara langsung dengan alam dan hewan-hewan, mereka sangat antusias. Wajahnya sangat berseri-seri. Itu sebabnya, ketika hari sebelumnya kami sampai, mereka sudah tidak sabar untuk melihatnya secara langsung.
Selesai sarapan, tanpa mandi dulu, saya mengajak istri dan kedua anak kami. Kami cukup berjalan kaki menuju lokasi pertanian tersebut.
Pertama-tama, kami mengunjungi lokasi pembibitan sayur, cabai dan tomat. Beberapa petani yang kami jumpai dan menjaga lokasi itu sedang bekerja, menyiram, memindahkan bahkan mengantarkan ke kendaraan untuk dijual.
Menurut pengakuan mereka, 1 nampan pembibitan seharga Rp 125 ribu-Rp 130 ribu. Di daerah itu, cukup banyak yang melakukan pembibitan tetapi selalu habis terjual karena pasti butuh, tegas mereka.
Saya menggendong Nael, dan Tia istri saya menggendong Shema. Keduanya ingin bersentuhan secara langsung untuk memegang bibit-bibit tanaman tersebut. Tentu dengan pengawasan kami, agar sentuhan mereka tidak merusakkan bibit-bibit tersebut. Sembari tersenyum dan tertawa, merasakan sensasi tersendiri ketika mereka melihat dan menyentuh bibit-bibit tersebut.
Di belakang lokasi pembibitan tersebut, terdapat beberapa lahan untuk menanam beragam tanaman. Misalnya sayur kol, tomat, cabai, buncis, dan kacang panjang. Meskipun sedikit licin dan becek, bahkan harus berpegangan tangan, kadang lompat, kami penasaran dan memilih untuk melihat secara langsung.
Kami berjalan di antara tanaman-tanaman itu, memegang sambil berekspresi seakan-akan kami memakannya. Betapa tidak, tanaman-tanaman itu sangat segar dan menggiurkan. Sempat terpikir untuk lalapan langsung di TKP tersebut. Heehehee.
Kami tidak ingin ketinggalan moment itu. Kami mendokumentasikannya, baik dalam bentuk gambar foto maupun video. Saya sangat senang mendokumentasikan istri dan kedua anak kami. Saya senang melihat ekspresi mereka, senyum, bahagia sembari melihat dan menikmati indah dan asrinya sekeliling perkebunan itu.