Lihat ke Halaman Asli

Koriva Swastika

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Keberhasilan Literasi Digital dalam Pembelajaran

Diperbarui: 21 Mei 2022   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 menyebabkan pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran daring. Pada perubahan itu memberikan tantangan baik pengajar dan murid dalam pembelajaran. 

Keberhasilan pembelajaran daring ditentukan aspek sarana dan prasarana seperti komputer, laptop, smartphone, sinyal atau wifi atau kuota internet, dan juga aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran seperti zoom, google classroom, google meet, dan sebagainya.

Pembelajaran daring ini memberi kesempatan bagi pengajar dan murid untuk menggunakan teknologi. Teknologi saat ini pun sangat berkembang pesat, terlebih pada penggunaan internet. 

Di Indonesia sendiri menurut  BPS (Badan Pusat Statistik) pengguna internet mencapai 202,6 juta pada Januari 2021. Kemampuan dalam menggunakan perangkat keras juga aplikasi akan menunjang keberhasilan suatu pembelajaran daring.

Kreativitas pengajar juga diuji pada bagaimana inovasi menciptakan pembelajaran daring ini tidak membosankan. Dengan demikian, kemampuan literasi digital memiliki peranan sangat penting dalam suatu keberhasilan pembelajaran daring.

Keberhasilan pembelajaran daring sangat bergantung pada bebebrapa aspek pendukung dan penghambat. Aspek pendukungnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, sedangkan aspek penghambatnya yaitu ada sebagian murid yang belum memiliki perangkat lunak seperti laptop maupun smartphone. Juga orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak dapat menemani atau mengajari anak dalam belajar.

Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses piranti komputer. 

Sementara menurut UNESCO (2011), literasi digital adalah kecakapan (life skill) yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi. Tetapi juga melibatkan kemampuan untuk dalam pembelajaran bersosialisasi, sikap berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi digital.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa literasi digital adalah kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi. Selain itu literasi digital juga melibatkan proses memahami, kreatif, dan menggunakan informasi sebagai pengetahuan.

Maka sebab itu murid yang memiliki kemampuan literasi digital yang baik dapat menyeleksi informasi juga memahami dan menyampaikan ide atau gagasan dalam lingkup digital

Kemampuan literasi digital akan membuka murid untuk berpikir, mencari informasi dan pada akhirnya kesuksesan atau keberhasilan belajar murid akan berhasil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline