Lihat ke Halaman Asli

Pertamina oh Pertamina...

Diperbarui: 4 April 2017   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14287365281249799671

Yang kita semua ketahui bahwa PT Pertamina (Persero) adalah badan usaha milik negara (BUMN)

Ada suatu pertanyaan yang muncul yaitu:
"yang mengkhawatirkan, kabarnya jika Pertamina fokus di pengelolaan sektor hulu, ada rencana pertamina menutup UP Pertamina disektor hilir...?"

Hulu = atas, yang juga biasa disebutkan untuk menggambarkan suatu aliran sungai atas (muara)

Hilir = bawah

Dalam Konteks Hulu

Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh Pertamina Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, Pertamina Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas.

Menurut pihak Pertamina, pengembangan dan pemanfaatan TEKNOLOGI hulu merupakan KUNCI SUKSES bagi upaya menjaga pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan migas yang sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian energi Indonesia. Tekad Pertamina untuk mandiri teknologi. Sebagai contoh, jika dalam beberapa kesempatan Pertamina, layaknya perusahaan migas umumnya di dunia, menggunakan jasa konsultan, ke depan akan diutamakan penggunaan engineer terbaik Pertamina dan anak perusahaan. industri migas dan geothermal tidak bisa lepas dari kreativitas, inovasi, dan penguasaan teknologi. Maka, dalam kondisi harga minyak yang rendah, riset dan pengembangan teknologi terutama untuk mencari cadangan baru harus tetap terpelihara sehingga pada saat nanti harga minyak rebound, Pertamina sudah siap berlari kencang. Dari tahun ke tahun Pertamina terus meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi. Terlebih lagi, tantangan industri hulu migas nasional semakin tinggi dengan bergesernya sumber migas dari daratan dan perairan sedang ke laut dalam. Pertamina sejauh ini telah berhasil mengimplementasikan teknologi laut dalam, sebagaimana sudah dibuktikan pada operasi Blok ONWJ dan Blok WMO dengan membuahkan hasil berupa peningkatan produksi ke kedua blok tersebut.

Belanja modal (capital expenditure/capex) 2015 di angka US$ 4,4 miliar. Jumlah tersebut turun 12 persen dibandingkan proyeksi belanja modal yang sebelumnya sudah dirancang pada akhir 2014 kemarin di kisaran US$ 5 miliar-US$ 7 miliar. Sebanyak 75 persen capex tahun ini dialokasikan untuk pengembangan SEKTOR HULU Pertamina. Sementara 25 persen sisanya digunakan untuk menutupi kebutuhan investasi dan biaya operasional Pertamina di SEKTOR HILIR. Peruntukan hulu lebih besar, karena pendapatan perseroan memang masih didominasi dari sektor tersebut. Sementara di hilir sebagian dipakai untuk membangun infrastruktur gas (SPBG).

Dalam Konteks Hilir

Kegiatan usaha Pertamina Hilir meliputi pengolahan, pemasaran & niaga dan perkapalan serta distribusi produk Hilir baik di dalam maupun keluar negeri yang berasal dari kilang Pertamina maupun impor yang didukung oleh sarana transportasi darat dan laut. Usaha hilir merupakan integrasi Usaha Pengolahan, Usaha Pemasaran, Usaha Niaga, dan Usaha Perkapalan.

Sejak berdiri pada 10 Desember 1967, Pertamina (di masa awal merupakan gabungan dari Permina dan Pertamin) telah melalui masa-masa sulit. Mulai dari akuisisi sumur-sumur peninggalan Hindia Belanda, regulasi Orde Baru yang memungkinkan monopoli, hingga pemisahan unit-unit bisnis sesuai regulasi pemerintah baru. Kerugian dari rantai pasokan dan harga jual dideritanya sejak lama. Sebagai perusahaan negara, Pertamina pada akhirnya dilepas untuk “mencari makan” sendiri sembari tetap menjaga tindakan agar tidak merugikan APBN. Jika selama berpuluh-puluh tahun Pertamina menguasai semua regulasi pengeboran minyak dan gas di Indonesia yang dikenal sebagai industri hulu migas, sebuah regulasi baru lantas memilah-milah wewenang dan tanggung jawabnya menjadi lebih banyak mengurusi pengolahan dan distribusi di sektor hilir. PT Pertamina hanya terfokus pada pengelolaan di sektor hulu, kini perlahan hilir sudah mulai digarap serius untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline