SEMARANG (21/11/2021) – Sejak kasus pertama COVID-19 dilaporkan di Indonesia pada Maret 2020, cakupan imunisasi rutin penyakit anak seperti campak, rubella, dan difteri semakin menurun. Misalnya, pada Mei 2020 tingkat vaksinasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT3) serta campak dan rubella (MR1) turun lebih dari 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Imunisasi merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit menular, terutama yang dapat dicegah dengan vaksinasi (PD3I), tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk remaja dan dewasa. Dalam pemberian imunisasi, terdiri dari imunisasi dasar rutin yang diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar berdasarkan indikator cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) yang meliputi HB0 1 kali, BCG 1 kali, DPT-HB Hib 3 kali, Polio 4 kali dan campak 1 kali.
Permasalahan dalam layanan imunisasi sangat besar dan langsung dirasakan, dengan berbagai hambatan yang diamati di beda tingkatan khususnya masyarakat Rejosari. Hambatan akses dari gangguan layanan disertai dengan penurunan permintaan karena kekhawatiran publik atas penularan COVID-19 serta masih ada beberapa ibu yang beranggapan salah tentang imunisasi yang berkembang dalam masyarakat dan tidak sedikit orang tua yang khawatir terhadap efek samping dari beberapa vaksin.
Maka dari itu, mahasiswi KKN TEMATIK UNDIP x UNICEF ingin mendukung SDGS nomor 3 yaitu “menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia”, melalui program edukasi terkait imunisasi balita di Rejosari.
Program edukasi ini dilakukan di Paud Khodijah yang berada di Rejosari dengan dibagikannya leaflet/brosur seputar imunisasi, fakta mitos dan lain sebagainya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya imunisasi anak meskipun saat Pandemi, menghilangkan perspektif negatif tentang imunisasi balita yang ada di kalangan masyarakat sehingga terciptanya kehidupan sehat dan sejahtera.
Program ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK RT 1-4 dan juga Ibu Ketua RW agar tetap menjalankan pembatasan saat pandemi maka hanya perwakilan saja yang menghadiri dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Penulis : Korinne Shabira Bryantami (Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro)
Editor : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes
Lokasi : Rejosari, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H