Lihat ke Halaman Asli

KOREM 044

KOREM 044

Danrem 044/Gapo dan Petani Panen Padi Bersama di Tanjung Lago Banyuasin

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14259892441563343465

Tanjung Lago Banyuasin, Penrem 044/Gapo

Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki bersama para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gabpoktan) Karya Bhakti Desa Mulyasari Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel. Panen raya padi seluas 150 Ha dengan hasil rata-rata tiap hektarnya 5,5 Ton sampai 8,5 Ton gabah.

Dalam pengarahannya kepada para petani, Danrem 044/Gapo menyampaikan dukungan kepada para petani untuk tetap menanam padi dalam rangka mendukung program pemerintah yang telah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo yaitu program swasembada pangan dan akan membantu mengkomunikasikan segala kendala serta harapan para petani kepada pemerintah daerah maupun pusat melalui Dirjen sarana dan prasarana pertanian Kementeri Pertanian RI agar segera membantu dan merealisasikan kendala serta harapan dari para petani.

Menurut Marto Suwarno selaku Ketua Gabpoktan Karya Bhakti Desa Mulyasari, terdapat 15 kelompok tani yang tiap kelompok berjumlah 30 sampai 40 orang, dengan kendala yang dihadapi dilapangan adalah masalah ketersediaan pupuk yang lambat khusunya pada saat musim tanam padi tiba, padahal saat itu pupuk sangat dibutuhkan oleh para petani.

Para petani membeli pupuk dengan membayar secara tunai, namun pupuk yang dibutuhkan baru diterima sekitar 1 sampai 2 bulan berikutnya dari pembayaran tunai, padahal masa tanam sangat membutuhkan pupuk. Ironisnya di Sumsel terdapat pabrik Pupuk Sriwijaya tapi mendapatkan pupuk sangat sulit.

Kendala berikutnya yaitu pasca panen padi seperti saat ini, para petani terkendala harga gabah, seperti pada bulan Februari 2015 lalu harga gabah Rp. 4.700,- sampai Rp. 5.000,-, tetapi pada awal bulan Maret 2015 ini harga gabah turun drastis menjadi Rp. 3.700,- sampai Rp. 3.800,-, padahal harga beras sekarang melambung tinggi. Diharapkan harga gabah sebanding dengan biaya Saprodi seperti biaya pembelian pupuk, biaya pembelian bibit, biaya racun hama dan lain-lainnya.

Harapan serupa disampaikan oleh Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pertanian Kecamatan Tanjung Lago bapak M. Saman menyampaikan bahwa luas lahan reguler tahun 2014 mencapai seluas 13.120 Ha dengan IP 200, namun tahun 2015 ini direncanakan akan ditingkatkan dengan IP 300 dan luas lahan menjadi 15.000 Ha.

Para petani berharap untuk mencapai hasil panen yang berlimpah, maka kedepan agar pemerintah lebih banyak memberikan perhatian dan bantuan antara lain adanya bantuan infrastruktur pembangunan saluran air irigasi persawahan, dibangunnya jalan transfortasi kendaraan sampai ke lokasi panen, penyediaan pupuk tidak terlambat, tepat waktu, tepat jenis dan tepat jumlah. Karena bila pupuk terlambat maka akan berpengaruh terhadap hasil tanam.

Adanya kenaikan dan kestabilan harga gabah yang dapat mensejahterakan petani dengan melibatkan BUMD dan Bulog untuk membeli gabah petani langsung agar harga gabah tidak anjlok.

Selama ini petani menjual hasil panen padinya kepada para pedagang dari provinsi Lampung yang datang membeli di lokasi langsung dengan harga yang rendah dan gabah dibawa ke provinsi Lampung.

Keberadaan Babinsa dan PPL sangat membantu dalam membina para petani yang tergabung dalam Gabpoktan untuk meningkatkan hasil panen dengan setiap saat siap bergabung untuk memberikan penyuluhan kepada para petani dan para petani sangat mendukung Babinsa diikutkan dalam penyuluhan pertanian seperti saat dulu adanya program ABRI Masuk Desa (AMD), dengan keterlibatan Babinsa sebagai penggerak seluruh warga di pedesaan untuk dapat bekerja meningkatkan kesejahteraan warganya. Seperti yagn dilakukan oleh Babinsa Desa Mulyasari Kecamatan Tanjung Lago Kab. Banyuasin yang setiap saat penuh kreatif menggerakan warga baik bertani, berolahraga bersama serta memberikan pembinaann kepada generasi muda di desa Mulyasari.

Pemanfaatan bantuan mesin penen seperti traktor Kombain yang digunakan untuk memotong padi saat panen menjadi gabah sangat efektif dikarenakan 1 Ha lahan panen hanya memerlukan waktu 3 jam untuk memotong padi dibandingkan dengan tenaga manual memerlukan tenaga, waktu dan biaya yang besar.

Dengan panen raya ini para petani banyak berharap agar melalui Danrem 044/Gapo dapat menjebatani dan menkomunikasikan kepada pemerintah daerah provinsi Sumsel dan Kabupaten Banyuasin serta Kementerian Pertanian RI dalam hal ini Dirjen sarana dan prasarana pertanian untuk dapat menyampaikan kendala dan harapan-harapan dari parapetani.

Kegiatan panen padi ini dilaksanakan selasa 10/3/2015 dihadiri Dandim 0401/MUBA, para Kasi Korem 044/Gapo, Para Danramil dan Babinsa jajaran Kodim 0401/MUBA, Ketua PPL dan para petani setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline