Emang dasar wong deso.. pertama kali melihat daun-daun berubah warna menjadi kuning keemasan bahkan kemerahan menjadi hal yang menarik bagiku. Meski berdasarkan tanggal aku sudah hampir 2 tahun menetap di Jerman tapi belon pernah menikmati musim gugur karena saat musim gugur 2 tahun lalu aku belum menetap di Jerman dan musim gugur tahun lalu wes pulkam karena adikku menikah.
Sebenarnya tahun ini juga rencananya cabut dari Jerman awal oktober namun karena aral melintang yang ada akhirnya diputuskan menghindari Jerman saat musim dingin saja. Awal november tepatnya kita minggat dari Jerman.
Ternyata musim gugur indah juga.. selama ini mikirnya musim yang indah itu musim semi tapi pada kenyataannya musim gugur ga kalah ciamiknya,.. ga enaknya cuma musim gugur cepat gelap and lambat terangnya.. Itu kenapa di eropa berlaku waktu musim panas and waktu musim dingin.. Kalau masuk November or December jam 9 aja kadang masih gelap and jam 4 sore juga sudah gelap.. beda kalau waktu musim panas yang jam 4 pagi uda terang buanget and jam 10 malam masih ada matahari..
Memandangi pohon-pohon yang mulai menguning dan daun-daun berguguran kek berasa di film Winter Sonata.. hehehe.. sebenarnya di kampung halaman daun-daun si pohon juga rontok tapi kok beda kesannya ya?? Apa karena efek rumput tetangga selalu lebih hijau??
Di Jerman sendiri mulai beranjak dingin dan perbedaan temperatur udara di musim gugur bisa dibilang cukup drastis yang bikin badan suka uring-uringan sendiri... Minggu kemarin kebetulan dapat harpitnas jadi deh ambil libur tambahan biar dapat long weekend.. Sama suami jalan2 jogging siang hari di taman, udaranya dingin2 anget.. bingung juga jelasinnya... anginnya dingin tapi mataharinya anget.. nah beda banget kalau sewaktu di Jakarta.. mataharinya menyengat anginnya puanass..
Ahh yang penting enjoy lah.. saatnya menikmati musim gugur pertama di Jerman sebelum menikmati musim gugur pertama di China..
