Lihat ke Halaman Asli

Empat Seniman Disabilitas Yang Mendunia

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Huang-Guofu-3

Kekurangan kini bukanlah hal yang harus ditakuti dan menjadi alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Orang-orang di bawah ini adalah mereka dengan segala kemampuannya telah membuat kekurangan yang dimiliki menjadi kelebihan dan motivasi untuk menghasilkan karya yang baik. Sargy Mann

sargy mann source: theguardian.com

sargy mann source: theguardian.com

Sargy Mann telah melukis sepanjang hidupnya, pertama menjadi guru lukis, selanjutnya menjadi seniman profesional. Di umur 30an, ia menderita katarak pada kedua matanya dan lama-kelamaan katarak tersebut membuatnya benar-benar buta. Tapi, ia tetap melukis. 25 tahun kemudian,  karya Sargy terjual banyak, dibeli para kolektor. Lukisan yang biasa ia jual mencapai harga $80.000. Beethoven

beethoven source: beethovenplus.com

BeethovenPic

Siapa yang tidak tahu Beethoven? Komponis terkenal yang mungkin kamu mengetahuinya melalui lagu instrumental yang ada dalam komputer pertamamu. Sejak kecil ia sudah menjadikan musik sebagai bagian dari kehidupannya. Namun, di usianya menginjak 20an, ia mulai merasakan gangguan pada pendengarannya. Sampai di masa pertengahan umurnya, gangguan pendengarannya semakin parah. Ia hampir putus asa namun tetap berusaha menghasilkan karya besar. Hasilnya, kini dapat dinikmati orang banyak. Zohreh Etezad Saltaneh

Zahreh source: telegraph.co.uk

Zahreh source: telegraph.co.uk

Dengan menggunakan kakinya, Zohreh berhasil melawan kekurangannya. Ia menggunakan kakinya untuk melukis. Tidak hanya melukis, Zohreh memasak dan melakukan pekerjaan hari-harinya menggunakan kaki. Pelukis asal Iran ini selalu menekankan bahwa kekurangan bukanlah batasan. Huang Guofu

Huang source: thehypescience.com

Huang source: thehypescience.com

Siapa sangka wakil kurator Chongqing Talents Museum di China ini hidup tanpa lengan. Namun kemampuan dan pengetahuannya tentang seni melebihi orang-orang dengan keadaan sempurna. Karena hal itulah ia dipercayai sebagai wakil kurator museum. Berkat kegigihannya, ia melukis dengan mulut atau kaki. Mereka yang memiliki kekurangan telah berhasil menggunakannya sebagai motivasi untuk berkarya. Sekarang giliran kamu untuk berkarya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kamu bisa! Jangan patah semangat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline