Lihat ke Halaman Asli

Seniman yang Bukan Manusia

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang istilah “seniman” hanya berlaku untuk manusia? Ada beberapa binatang yang bisa dikategorikan sebagai seniman ngeliat dari hasil karya yang mereka ciptakan, meskipun mereka nggak punya tangan untuk berkarya. Simak deh ceritanya di bawah ini.

Puffer Fish (Ikan Buntal)

Tau dong ikan buntal? Yang kalo dalam bahaya bisa menggembung dan mengeluarkan duri. Di Jepang, ikan ini harganya mahal banget tapi banyak yang nyari, padahal risiko kalo makan ikan ini bisa meninggal karena keracunan. Di Jepang juga, keunikan ikan ini ditemukan oleh seorang fotografer lepas yang spesialisasinya mengambil gambar di bawah laut, Yoji Ookata. Pada suatu hari, setelah 39 tahun bekerja sebagai fotografer lepas bawah laut, baru pertama kali ini Yoji menemukan sebuah “karya” aneh di laut Jepang yang berbentuk menyerupai crop circle, tapi dari pasir dan di laut! Ini dia nih bentuknya.

Setelah diselidiki, ternyata karya itu adalah buatan seekor ikan buntal kecil. Si ikan buntal kecil ini membuatnya dengan cara mengepakkan siripnya siang dan malam hingga membentuk perbukitan berbentuk bulat ini. Usut punya usut lagi, ternyata dia ngebuat ini bukan hanya supaya lautan terlihat makin cantik, tapi juga untuk menarik perhatian ikan buntal betina. Konon kabarnya, semakin banyak pola berbukit yang dia buat, kemungkinan ikan buntal betina untuk tertarik dengan si seniman ini akan semakin besar. Coba tonton videonya di bawah ini.

Bowerbird (Burung Namdur)

Sebenernya karya burung namdur ini hampir mirip dengan si ikan buntal. Kalau ikan buntal membuat karya seni di bawah laut, burung namdur mendesain rumah miliknya secantik mungkin supaya burung namdur betina tertarik untuk masuk dan tinggal di dalamnya.

Uniknya lagi, setiap burung namdur punya selera menghias rumah yang berbeda-beda. Ada yang suka dengan penataan bunga-bungaan biru dan ungu, ada juga yang suka dengan desain minimalis dari biji-bijian berwarna gelap. Perhiasan yang umum mereka pakai adalah dedaunan, koin, kuku, cangkang, bahkan serangga hidup. Pokoknya mereka akan membuat rumahnya secantik mungkin supaya disukai oleh burung namdur betina. Kamu bisa liat gimana si burung namdur ini mendesain rumahnya dengan sangat teliti.

Birds of Paradise (Burung Cendrawasih)

Udah bukan rahasia lagi kalo kecantikan burung cendrawasih menarik di mata siapapun. Bulu-bulunya banyak dipakai oleh orang Papua sebagai aksesoris kepala dan badan. Nah, agak berbeda dari si ikan buntal dan burung namdur, burung cendrawasih bukan mendirikan “rumah” yang cantik, tapi menjadikan aset yang udah ada dalam diri mereka untuk menarik perhatian burung cendrawasih betina.

Seni seperti apa yang mereka pamerkan? Macem-macem! Mulai dari nyanyian, sampai tari-tarian yang keren banget. Jangan salah, bentuk mereka sewaktu melakukan tari-tarian bisa beda banget sama bentuk aslinya. Coba deh liat video di bawah ini. Katanya, ritual tari-tarian orang Papua sendiri juga terinspirasi dari burung-burung ini. Tapi belum ada fakta yang benar-benar bisa membuktikan sejarah aslinya seperti apa, karena yang tau awalnya gimana hanya orang Papua zaman dulu dan para burung cendrawasih ini.

Laba-laba

Harus diakui, di balik bentuknya yang menyeramkan, sarang laba-laba mempunyai detail pola yang keren banget. Di samping itu, masing-masing spesies laba-laba juga memiliki desain sarang yang berbeda-beda. Laba-laba jenis Octonoba yaeyamaensis, misalnya, membuat sarang dengan desain berbentuk spiral di tengahnya. Lain lagi dengan laba-laba jenis Argiope, mereka terkadang membuat sarang dengan desain berbentuk X atau zigzag mulai dari tengah sarang menuju ke ujung

Berbeda dari tujuan ikan buntal, burung namdur, dan burung cendrawasih, laba-laba mendesain sarangnya semenarik mungkin bukan untuk menarik perhatian laba-laba betina. Menurut penelitian beberapa para ahli, dekorasi yang cantik itu menarik perhatian mangsa mereka seperti serangga, kupu-kupu, tawon, dan lainnya. Jadi, pada dasarnya memang seni udah melekat banget di sekeliling cuma kegunaannya di masing-masing individu beda-beda. Hewan-hewan di atas berkesenian untuk nyari jodoh dan sesuap nasi. Nah, kalo kamu berkesenian untuk apa sih? Kepuasan diri sendiri? Berbagi cerita atau pengalaman ke orang banyak? Atau supaya bisa terus melanjutkan hidup? Share yuk di comment box di bawah, atau mention ke @KopiKeliling yah!

Related posts:

  1. Luke Jerram, Seniman Buta Warna
  2. Karya Seni Yang Tak Terlihat
  3. Tari Topeng: Seni yang Terlupakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline