Lihat ke Halaman Asli

Anggapan Salah Tentang Kopi

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

large

Kadang yang kita anggap baik itu belum tentu benar, dan kebanyakan sebagai manusia kita lebih sering memilih cara yang praktis dan mudah ketimbang cara yang benar. Lalu sebagai peminum kopi, kesalahan apa yang sering kita buat?

Minum Kopi Dengan Takaran yang Sama Setiap Hari

Seperti halnya makan, kita nggak selalu harus makan satu porsi penuh kan? Kadang kita harus mengurangi porsi makan kita, karena masalah kesehatan, atau malah harus menambah porsi makan kita jadi dua piring karena lapar. Minum kopi juga begitu. Menurut James D. Lane, PhD, seorang  professor dari medical psychology di Duke University Medical Center in Durham, North Carolina, fluktuasi hormonal bisa menurunkan metabolisme kafein. Itulah sebabnya, perempuan hamil atau mereka yang sendang meminum pil KB harus mengurangi dosis minum kopinya setiap hari. Pada saat menstruasi juga metabolisme kafein melambat karena kadar hormon estrogen sedang tinggi. Kalau tetap minum kopi dalam dosis “normal”, perempuan dalam masa ini akan mengalami perubahan mood yang buruk dan juga susah tidur.

Sebagai Pengganti Rokok

Berhenti dari kebiasaan merokok itu sangat baik, tapi kopi bukanlah penggantinya. Zat kimia yang dihasilnya oleh tembakau itu memacu kerja hati lebih keras, sehingga metabolisme kafein pun jadi lebih cepat. Karenanya, perokok memang lebih mampu untuk minum kopi lebih banyak, sekitar 3-4 kali lipat dibanding mereka yang bukan perokok. Jadi, saat kamu berhenti merokok, sesuaikan porsi ngopi kamu dengan mereka yang bukan perokok.

Minum Kopi Terlalu Siang

Ada orang yang memang dilahirkan dengan metabolisme yang lebih cepat, sementara yang lainnya perlu waktu 2-3 kali lebih lama. Jadi, kalau kamu termasuk orang yang sangat sensitif terhadap kafein, minum secangkir kopi di pagi hari pun akan membuat kamu susah tidur di malam hari. Solusinya? Jangan minum kopi 12 jam sebelum jam tidur.

Melarikan Diri Dengan Kopi

Emang bener, minum kopi bisa mengurangi depresi. Namun, kadang ketika kita stress, kita cenderung lebih banyak minum kopi. Itu salah besar. Dosis ngopi yang pas buat mengatasi depresi itu 2-3 cangkir aja. Sayangi ginjalmu. Minumlah kopi dengan porsi sewajarnya, lalu tenangkan diri dengan cara lain. Mungkin dengan meditasi, atau cobalah untuk tidur.

Espresso Hanya Untuk Penggila Kopi

Yang ini sudah pernah Kopling tulis sebelumnya di sini. Intinya, jumlah kopi dalam secangkir kecil espresso itu sebenarnya nggak lebih banyak dari jumlah kopi dalam segelas besar kopi yang kamu minum. Jadi jangan ragu untuk minum espresso saat kamu nggak punya banyak waktu untuk ngopi. Sumber foto: weheartit.com

Related posts:

  1. 5 Kesalahan Dalam Minum Kopi
  2. Fakta Mengejutkan Tentang Kopi
  3. Tentang Tutup Gelas Kopi Dari Plastik
  4. Kopi: Mitos vs Fakta pt.2
  5. Jangan Minum Kopi Pagi-Pagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline