By Kopi Keliling
Memang, kopi adalah sahabat paling gigih dalam membantu kita terbangun dan tetap semangat beraktivitas. Nggak cuma saat memulai hari, kopi juga setia menemani kita ketika ada hal-hal yang harus kita kerjakan meskipun mata kita sedang terkantuk-kantuk. Ketika melakukan pekerjaan kantor misalnya, atau ketika harus melakukan pekerjaan rumah, melakukan aktivitas kreatif, atau ketika kita tak ingin tertidur karena ingin segera menyicil satu per satu apa yang harus dilakukan dari bucket list kita. Benar, kopi selalu membantu kita untuk terbangun, membantu kita untuk aktif, membantu kita untuk hidup. Namun apakah kita selalu mencicipi secangkir kopi pada waktu yang tepat? Apakah waktu yang tepat bagi kita untuk meminum kopi agar kita bisa merasakan tendangan kafein secara optimal? Tubuh kita, ternyata, memiliki ritme sendiri yang memberitahu dirinya sendiri kapankah saatnya terbangun, makan, tidur, atau melakukan aktivitas tertentu lainnya. Ritme tersebut dikendalikan oleh hormon-hormon yang ada di dalam tubuh kita. Yang cukup mencengangkan adalah ternyata secangkir kopi yang sering disebut-sebut sebagai stimulan yang membantu kita untuk semangat bangun di pagi hari sebenarnya nggak begitu efektif diminum segera setelah kita terbangun dari tidur (Ah, my whole life is a lie!). Pada pagi hari ternyata tubuh kita memproduksi hormon kortisol yang secara alami membangunkan kita tanpa memerlukan cafein dari secangkir kopi. Produksi kortisol di dalam tubuh kita meningkat sekitar pukul 08.00-09.00 pagi, dan jika kita mulai meminum secangkir kopi pada saat hormon kortisol di dalam tubuh kita sedang tinggi, maka efek kafein yang masuk ke dalam tubuh pun jadi nggak signifikan karena tubuh kita masih memiliki toleransi yang besar terhadap efek kafein tersebut.
Jadi, wajar kalau kita nggak benar-benar merasakan efek kafein di dalam tubuh kita ketika kita meminumnya sesaat setelah bangun tidur. Kalau kita menginginkan efek kafein yang memberikan sensasi “membangunkan” atau “memberi semangat” untuk beraktivitas, maka minumlah ketika produksi hormon kortisol di dalam tubuh kita mulai menurun. Nah, menurunnya hormon kortisol di dalam tubuh kita terjadi kurang lebih pada pukul 09.30-11.30 pagi, lalu pada umumnya kortisol akan kembali meningkat pada pukul 12.00-13.00 serta pukul 17.30-18.30. Jadi waktu terbaik bagi kita untuk meminum kopi agar terus bergairah dalam beraktivitas yaitu pada pukul 09.30-11.30 juga pada pukul 13.30-17.00. Jangan lupa untuk menghindari meminum kopi pada malam hari karena se-passionate apapun kita dalam berkegiatan, tubuh kita tetap membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup di malam hari, percayalah! Begitulah waktu-waktu yang tepat untuk meminum secangkir-dua cangkir kopi. Yang mesti diingat adalah jadwal tersebut sebenarnya bisa disesuaikan dengan kebiasaan tidur kita masing-masing. Tentunya waktu-waktu yang telah disebutkan sebelumnya lebih cocok dengan ritme tubuh para early bird, sedangkan untuk para night owl bisa membuat perkiraan sendiri kapankah tubuhnya secara alami memproduksi kortisol dan kapan pula tubuhnya membutuhkan asupan kafein. Well, stay alert, stay alive, and thank God for caffeine. Kamu sendiri biasanya paling suka ngopi jam berapa sih? Artikel & gambar oleh: Yulfika Rakhmi (yuandju.wordpress.com)
Shortlink: (click to copy)
Related posts:
- Jangan Minum Kopi Pagi-Pagi!
- Adakan Waktu Untuk Kopi dan Seorang Teman
- Sejumput Kayu Manis dalam Secangkir Kopi
- Kalori Dalam Secangkir Kopi
- Kekejaman Di Secangkir Kopi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H