Lihat ke Halaman Asli

Budaya Ngopi di Vietnam

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalo Indonesia dulu pernah menjadi jajahan Belanda dan Jepang, sehingga budaya Belanda sampai sekarang masih terasa kental di beberapa kelompok masyarakat Indonesia, maka Vietnam banyak terpengaruh oleh budaya Perancis karena emang pernah menjadi “bagian” dari negara tersebut – terutama dalam hal kuliner. Mulai dari makanan dengan percampuran kedua kultur, Bo Bit Tet, sampai roti baguette bisa kamu temukan di bagian timur Selat Bosforus.

Vietnam langsung jatuh cinta sama minuman hitam pekat bernama kopi itu saat diperkenalkan oleh kolonial Prancis pada akhir Abad 19, tepatnya pada tahun 1874-1954. Sejak itu, Vietnam merangkul si hitam itu dan menjadi produsen kopi kedua terbesar di dunia setelah Brazil. Saat ini, Vietnam mengekspor kopi sebanyak 1,7 ton per tahun dan kebanyakan memproduksi kopi jenis robusta. Perkebunan kopi pertama di Vietnam dibuat di daerah Annam yang dikelilingi oleh pegunungan di atas ketinggian 3.600 kaki. Vietnam punya jenis kopi mereka sendiri yang disebut “Nam“. Dan karena iklim tropis di Vietnam, mereka juga meracik minuman panas yang terbuat dari kopi dan diberi nama “Ca Phe Sua Nong” – kopi yang pekat dan kental dengan campuran susu kental manis – atau disebut dengan “Ca Phe Sua Da” kalo disajikan dengan es. Negara ini juga punya jenis minuman kopi lain, misalnya “Ca Phe Trung“, yaitu kopi yang dicampur dengan putih telur. Sekilas mungkin bentuknya mirip seperti cappuccino, tapi katanya sih pas dicicipin rasanya mirip tiramisu.

Walaupun Prancis berjarak ribuan mil jauhnya dari Vietnam, tapi budaya kedai kopi di tepi-tepi jalan udah jadi pemandangan yang sangat umum di Vietnam, mulai dari Hanoi sampai Ho Chi Minh. Ya nggak beda juga sih sama kita yang ada di sini, kedai kopi di sana juga jadi tempat bergosip. Hehehe… Harga kopi tradisional Vietnam ini $0.50 aja per cangkir. Kalo kamu ada kesempatan untuk liburan ke Vietnam, coba deh dateng ke daerah Hoi An. Selain harga-harganya murah semua, kamu juga bakalan ngeliat pemandangan yang berbeda. Pagi-pagi banget, para manula di sana udah nongkrong di kedai kopi untuk ngopi dan ngobrol dengan teman-teman sebaya mereka. Biasanya, mereka bisa nongkrong sampai dua jam setiap hari.

Selain itu, kamu bisa menikmati pemandangan kebun-kebun kopi di Hoi An. Di sore hari, para remaja Vietnam suka ngopi sambil ngobrol dengan teman-teman mereka atau pacarnya. Kebun-kebun kopi ini dilengkapi dengan TV dan alunan lagu-lagu pop. Jangan nyari cappuccino, latte, atau macchiato di sini ya, karena mereka nggak ngejual menu itu. Mereka cuma menawarkan minuman kopi khas Vietnam. Kondisi itu dianggap sebagai sebuah peluang oleh Starbucks yang pengen mencoba peruntungannya di sana. Konon kabarnya, pada bulan Februari tahun ini perusahaan kedai kopi raksasa itu berencana untuk membuka kedai kopi pertamanya di sana. Tapi tetep aja, dengan budaya ngopi khas Vietnam yang kental, para pemilik kedai kopi kecil harusnya sih nggak perlu cemas akan ekspansi ini. Toh budaya ngopi mereka udah sangat dicintai karena kekhasan dan rasa sentimental yang melekat di hati setiap rakyat Vietnam. Nah, rakyat Vietnam aja bisa cinta banget dengan budaya ngopi mereka sendiri dan nggak terpengaruh sama budaya barat. Seharusnya Indonesia juga bisa seperti itu dong yah. Kita punya beragam jenis biji kopi mulai dari Aceh, sampai Papua dengan ciri khas rasa yang berbeda di tiap-tiap daerah. Ada banyak banget cara simple yang bisa kamu lakuin supaya akrab dengan biji-biji kopi khas Indonesia ini, misalnya dengan nyobain salah satu dari jenis biji kopi itu di kedai kopi lokal. Atau kalo pengen yang lebih menantang, coba terapintujuh resolusi kopi ala Kopling di tahun 2013. Mumpung masih awal tahun nih! Hehe… Nggak harus selalu memakai ‘whipped cream’ kan untuk membuat sebuah minuman kopi menjadi nikmat? Vietnam punya Hoi An, sementara kita punya Toraja, Bali, dan banyak daerah lagi yang memiliki ciri khas masing-masing. Kalau dipikir-pikir, sebenernya budaya kopi Indonesia itu lebih kaya dibanding budaya kopi Vietnam lho. Makanya yuk, mari ramai-ramai kita buat budaya ngopi Indonesia sekeren budaya ngopi Vietnam yang mendunia itu!

Related posts:

  1. Ilustrasi Multi Budaya
  2. Capriccino
  3. 8 Tipe Pengunjung Cafe
  4. Kopi Es Tak Kie
  5. Obrolan Warung Kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline