Berita mengagetkan muncul jumat ini dari congor seorang Ridwan Saidi 'budayawan betawi' yang mantan politisi PPP itu. "Lebih buruk dan lebih hancur dalam sejarah Indonesia. Acak-acakan Jakarta," kata Ridwan seusai menjadi pembicara dalam diskusi menyambut Hari Antikorupsi Rakyat Menggugat Integritas, Jumat (6/12/2013) di Jakarta. [caption id="attachment_296821" align="alignnone" width="100" caption="ridwan saidi.sumber foto: kompas.com"][/caption] Sungguh sukar ditebak akan kemana arah angin politik Ridwan Saidi, bila pada pemilukada Jakarta 2012 lalu beliau menjadi pendukung pasangan Alex Noordin-Nono Sampono yang punya slogan 'agak gila' yaitu '3 tahun bisa' dalam mengatasi kemacetan dan banjir. Beda lagi pada putaran ke dua dengan dua pasang calon yaitu Fauzi Bowo-Nachrowy Ramli dan Jokowi-Ahok, beliau mulai memihak Jokowi-Ahok seterusnya sampai Jokowi-Ahok terpilih. Ini berlanjut dengan puji-pujian setinggi langit tentang kinerja Jokowi-Ahok sampai hari ini tanggal 6 Desember 2013 semuanya berakhir. Beliau mengatakan bahwa Jakarta acak-acakan dan makin hancur di tangan Jokowi. Bahkan beliau 'meramalkan' bak seorang nabi bahwa MRT bakal acak-acakan, waduk Pluit acak-acakan juga. Tidak masalah buat Jokowi-Ahok dengan perubahan sikap yang drastis dari beliau ini, begitu pula para pendukung Jokowi-Ahok pasti cuma mesem-mesem saja dengan sikap beliau ini, memang FULUS membutakan semua orang-tidak memandang apakah orang tua atau muda, bisa jadi meskipun sudah 'sepuh' (beliau ini kelahiran 1942) toh masih punya syahwat bergejolak. Jadi sah-sah saja kalau beliau ada yang membayar mahal untuk bersikap ASBUN dalam mencela Jokowi-Ahok dengan tidak berdasarkan fakta obyektif-melainkan cuma asal bacot saja macam 'statement' yang dikutip di atas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H