Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

Iluminasi Ramadan dan Waisak di Belantara

Diperbarui: 7 Mei 2020   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Hari Raya Waisak 2564 Buddhis Era (BE) atau Tahun Buddha (TB) jatuh bersamaan dengan pelaksanaan puasa Ramadan tahun ini. Semoga makin memperindah toleransi umat beragama di Indonesia. 

Tiada ucapan yang istimewa dari keduanya kecuali "damai abadi selalu". Ramadan dan Hari Raya Waisak inti ajaran dan hikmahnya sama-sama mencari pencerahan (iluminasi). 

Ketika Puasa Ramadan bersifat menahan diri dari syahwat, makanan, dan minuman, maka Hari Raya Waisak juga mengajarkan tentang menahan diri seperti proses ritual Semadi (berdiam dan berdoa). 

Hari Raya Waisak mempunyai hikmah dan tahap-tahap penting kehidupan Buddha yang menjadi inti perayaan tersebut. Adapun tahapannya  adalah tentang kelahiran, pencerahan dan kematian. Ketiga tahap ini disebut dengan Trisuci Waisak. 

Ketika Trisuci Waisak mengajarkan proses-proses atau tahapan dalam pengendalian diri, maka Ramadan juga mengajarkan tentang tiga tahapan dalam puasa. Adapun tahapan pengendalian Ramadan  adalah 10 hari pertama berupa kasih sayang, 10 hari kedua adalah ampunan dan 10 hari terakhir berbentuk pembebasan.

Ramadan dan Waisak sama-sama menjunjung tinggi sebuah tahapan. Ini menandakan ajaran kedua agama tersebut manusiawi. Tahapan-tahapan atau jenjang adalah ciri khas sebuah proses pendidikan. 

Tahapan atau jenjang juga merupakan ciri khas sebuah bimbingan. Agama sangat memahami tentang pentingnya pemahaman tahapan agar segalanya meresap dengan baik. Tahapan adalah normal sebuah tumbuh kembang. Artinya, kedua agama tersebut tidak mengajarkan hal-hal yang bersifat ektrem dan instan. 

Ramadan dan Waisak adalah wahana pendidikan mental yang bertingkat.  Masing-masing tahapan akan mengeluarkan sinar-sinar atau cahaya batin yang gemerlap (iluminasi). 

Tahapan atau jenjang dalam prosesnya bisa dilihat ketika Puasa Ramadan mulai diperkenalkan oleh Rasulullah Saw. Oleh karena puasa adalah sesuatu hal yang sangat berat, maka Allah Saw baru memerintahkan kewajiban berpuasa Ramadan pada tahun ke dua setelah hijrah Madinah. 

Model tahapan Ramadan diawali dengan mewajibkan Puasa 'Asyura pada 10 Muharam yang sehari saja itu. Kemudian secara bertahap dan pelan-pelan hingga turunlah perintah berpuasa sebulan penuh di Bulan Ramadan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline