Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian-12
Al Baqarah 224
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Rasulullah Saw laksana kehilangan pegangan yang kuat (al urwatul wutsqo), ketika sisi manusianya muncul saat sang Ummul Mukminin diberitakan dengan isu bohong (hadistul ifki).
Faktanya memang benar bahwa Sayyida Aisyah duduk dipelananya seorang sahabat berstatus ajnabi/ non muhrim dalam sebuah konvoi (darurat perang). Namun, isunya yang "bohong" adalah Sayyida 'Aisyah selingkuh.
Konten "haditsul ifki" adalah mengarahkan pada "isu selingkuh", bukan mengarah pada fakta yang terjadi (faktanya memang terjadi bahwa Sayyida Aisyah naik pelana yang dituntun oleh Sayyidina Shafwan).
Adapun yang terdakwah penyebar isu diantaranya Sayyidina Mistah yang menyebar berita bohong "hadistul ifki" atas efek "private sadling" (pelana privasi) milik Sayyidina Shafwan bin Mu'aththal As-Sulami Az-Dzakwani yang diduduki oleh Sayyida 'Aisyah saat proses evakuasi survivor dengan status "tertinggal" rombongan.
Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan mengadakan ishlah di antara manusia. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah 224)
Kelompok nyinyir
Kelompok nyinyir yang menyebarkan isu adalah: Mistah, Hassan bin Tsabit, Hamnah bintu Jahsy dan si gembong munafik Abdullah bin Ubay bin Salul.