Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

Dance of Mother Earth

Diperbarui: 27 April 2020   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Pixabay

Ayat-ayat pilihan bagian-7

Al muzzammil ayat 14

"Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan."

Katsiban Wal Mahilan, sebuah seni mengguncang bumi

Pada ayat ini, Allah swt dengan segala keperkasaan-Nya menunjukkan kepada umat-Nya tentang seni menggoncang bumi (tarjuful ardu). Kengeriannya dimungkinkan melebihi kedahsyatan film-film disaster ala Hollywood semisal Volcano. Pada film Volcano material yang dimuntahkan hanya pada kisaran "base melting" semisal lava dengan segala bahan pendampingnya, solfatara, dan fumarol.

Sedang pada momen dance of mother earth (kiamat) bahan-bahan di atas berubah drastis dan melepaskan energinya pada tingkat debu (katsiban wal mahilan). Adapun morfologinya sebagai berikut:

-- "Kaatsiban", kata benda (isim) yang mewakili molekuler materi padat yang disederhanakan imaginernya sebagai "tumpukan pasir".

lafaz kaatsiban adalah sebuah morfologi kebahasaan yang menunjuk pada pemadatan jumlah yang bertebaran (gunung-gunung) di bumi menjadi satu treatment yaitu dikumpulkan (ditabrakkan) dan dileburkan.

-- "Mahilan" kata benda (isim) yang menerangkan keadaan (sifat) daya friksi rendah (licin dan bertaburan) dari keadaan "terpaku", alias gunung yang sebelumnya mempunyai daya friksi tinggi (wal jibalu autada).

Sebaiknya kesampingkan dulu kengerian sebuah disaster. Mari lihat sisi lain dari kuasa-Nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline