Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

Si Panah Malam

Diperbarui: 24 April 2020   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Pixabay

Ayat-ayat pilihan Ramadan bagian-3

Al Muzzammil Ayat 20

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri sholat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu....... "

Inilah tentang kisah melesatnya si panah malam (Sahm al lail). Tentang bengkaknya kaki-kaki para pemanah malam, yaitu mereka si pelecut munajat malam. Para pemanah yang yakin anak panahnya tak akan kembali dengan sesuatu hampa. Mari berdendang dulu,

Khirasy-ku

Ku ikuti kepak alveoli si gagak
Temui kadaver anjing galak
Jika ku ikuti elitra lebah yang rancak

Hanya ku temui indah bunga semerbak
Luncurkan munajat walau tersisa bejat
Panah-panah malam dari busur sekarat

Merapal dan merapat
Membuyarkan majelis malaikat
Tuhan tak salahkan lingua
Dari lidah keluh cari sinonima

Panah-panah malam (tangan yang menengadah munajat di malam hari) tak akan pernah kembali dengan sesuatu yang hampa. Panah-panah malam (doa) yang meluncur dari busur kerendahan pasti memiliki akhir pemberhentian.

Jangan pernah remehkan panah-panah malam. Berserah pasrahlah dengan munajat-munajat itu. Bukan hanya Rasulullah saw yang bengkak kakinya saat qiyamul lail dan melepaskan panah- panah malam (sahmul lail) yang hampir semalaman penuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline