Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

Mitigasi Siklikal Warga Dukung Makroprudensial

Diperbarui: 21 April 2020   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/Bloomberg.com

Sebagi penyuka petualangan luar ruangan (adventures), khususnya hiking  (pendakian) dan mountaineering (hal gunung), saya sudah terbiasa dengan sikap berhermat logistik.

Sikap ini sangat penting dalam sebuah perjalanan menyulitkan pada misi-misi pendakian. Ketepatan manajemen logistik dipadu dengan manajemen perjalanan akan menghasilkan sebuah sikap tidak berlebihan di semua hal.

Berlebihan bagi pendaki gunung dalam urusan logistik dan apapu bukan saja memperlambat pergerakan, namun juga tidak baik bagi ketahanan dan kebugaran fisik dan mental. 

Kami juga diajarai cara bertahan hidup (jungle survival). Kedua konsep tersebut, baik berhemat dan survival adalah falsafah yang sangat tepat digunakan dan diaplikasikan sebagai mitigasi siklikal untuk mendukung kebijakan makroprudensial. 

Dari sini pula  aksi cerdas berprilaku dapat mendukung kebijakan makroprudensial yang bisa saja berupa pro-siklikal ataupun  kontra-siklikal. Falsafah hemat dan survival  dapat diambil manfaatnya dalam keadaan yang kurang menguntungkan akibat pandemi Covid-19. 

Tidak berlebihan dalam bersikap atau tidak agresif untuk urusan ini biasa disebut dengan kontra-siklikal (countercyclical). Perilaku ini merupakan antonim atau lawan dari pro-siklikal (cyclical).

Begitu sebaliknya, pro-siklikal merupakan perilaku yang cenderung mengikuti sebuah siklus. Pro-siklikal menimbulkan kecenderungan perbuatan yang berlebihan dan berpotensi menimbulkan hal yang buruk. 

Bukankah perbuatan yang berlebihan itu tidak baik? Lalu bagaimana sikap ini dapat mendukung kebijakan makroprudensial saat keadaan yang tak menentu ini?

Dalam moneter, baik ditingkat tinggi hingga rumah tangga pasti berurusan dengan perputaran atau siklus. Perputaran yang dimaksud adalah siklus ekonomi atau siklus bisnis yang biasanya melambangkan fase pertumbuhan ekonomi pada situasi dan habitat tertentu.

Perputaran (siklikal) mengikuti keumuman semisal apabila ekonomi meningkat biasanya diiringi perilaku para pelaku untuk melakukan sikap pro-siklikal dengan mengucurkan sederas mungkin  atau menyalurkan kredit secara besar-besaran. Yang jadi taruhannya adalah tingkat probabilitas yang rawan meleset dan cenderung mengabaikan prinsip kehati-hatian. 

Biasanya ekses yang dikhawatirkan dari perbuatan tersebut adalah meledaknya kredit macet ketika kondisi ekonomi sedang dalam fase menurun seperti saat ini, yaitu pandemi Covid-19.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline