Lihat ke Halaman Asli

Yudho Sasongko

UN volunteers, Writer, Runner, Mountaineer

NSA dan NGO Redam Pemerintahan Eratik

Diperbarui: 21 April 2020   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels/Markus Spiske

Baik Non-State Actors (NSA) ataupun Non-government Organization (NGO), adalah dua hal yang selalu menarik untuk dikaji.

Peran keduanya cukup besar dalam memberi perlawanan mandirinya kepada objek yang dituju. Termasuk kepada pemerintahan yang eratik (suka perang). Adapun padanan frasa ini dalam istilah asingnya adalah warmongering countries.

Secara tradisional, baik NSA ataupun NGO bisa berupa apa saja bentuknya. Atau bersifat fleksibel sesuai dengan habitatnya. NSA kurang terorganisir dan sering kurang multinasional jika dibandingkan dengan NGO. Yang pasti, mereka membawa semangat kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Bentuk nyatanya bisa berupa entitas soliter mandiri yang single fighter hingga maujud kelompok atau aliansi perlawanan (mass resistance). NSA (Non-State Actors) adalah individu-individu dan bukanlah sebuah bangsa atau negara. Jika berkumpul dalam satu tujuan, mereka cenderung membentuk bentuk (Non-Governmental Organization).

Baik NSA ataupun NGO juga sering digambarkan sebagai kekuatan yang menawarkan perlawanan atau menjadi oposisi alternatif. Ini merupakan kekuatan alternatif non-kombatan untuk mengimbangi dominasi pemerintahan tirani ataupun negara yang menerapkan nasionalisme berlebihan (ultra-nasionalisme).

Sesuai dengan spirit perlawanan tradisionalnya yang bersifat non-negara, maka NSA dan NGO bebas berperan dan variatif bentuknya. Sebut saja Greenpeace yang merupakan NGO (Non Governmental Organization) yang sudah lama berkiprah di arena juang lingkungan hidup. Termasuk juga Borneo Tropical Rainforest Foundation (BTRF)

Mereka fokus pada masalah non-kenegaraan seperti masalah sosial dan bergerak secara global untuk memberi pelayanan tanpa memandang batas teritorial negara adan agama. Contoh lainnya adalah International Red Cross (Palang Merah Internasional).

Kemudian ada pula WSPA (World Society for the Protection of Animals) yang berkampanye tentang kesejahteraan hewan. Rotary atau Lion’s Club contoh NGO yang bergerak di bidang sosial.

Mereka juga yang berkiprah di arena juang advokasi trans-nasional seperti International Amnesty hingga jauh ke arena jaringan liberal non-kombatan lintas negara. Cakupan pergerakan NSA dan NGO juga luas. Mereka tidak mengenal batas negara dan bangsa ala Westfalen/Wesphalian.

NSA dan NGO bekerja keras melindungi hak asasi manusia, memajukan kesadaran lingkungan, promosikan keadilan ekonomi dan advokasi berbagai pemikiran dan nalar yang liberal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline