Virus corona ini sangat menjengkelkan, selain penyebarannya yang sangat cepat dan membahayakan nyawa siapa saja yang ia singgahi, virus ini juga menimbulkan masalah yang panjang, mulai dari mencemari berbagai permukaan benda di tempat umum sehingga berpotensi menjangkiti siapapun, saat penanganan pasien pun membuat tim medis harus menggunakan banyak peralatan medis, seperti APD dan peralatan pengobatan lainnya.
Semua benda itu tentunya harus segera di buang setelah digunakan dan berakhir menjadi limbah medis Infeksius, sangat berbahaya jika tersentuh orang lain. maka bukan para tenaga medis saja yang berbahaya dalam menangani wabah virus corona, namun para petugas garda belakang yang menangani seluruh limbah medis juga sangat berbahaya dan terancam kesehatannya.
di wuhan china ketika masa awal pandemi, limbah medis yang dihasilkan rumah sakit sebanyak 240 metrik ton. bagaimana dengan di Indonesia ?
seperti yang dikuti metro tv "Dirjen PSLB3 mengatakan diperkirakan limbah b3 yang dihasilkan meningkat 30% dari biasanya (keadaan sebelum pandemi)."
limbah medis ini sendiri harus ditangani secara khusus, harus tersimpan di wadah tertutup rapat maksimal selama 2 hari. kemudian sampah tersebut harus segera dimusnahkan. ada dua cara memusnahkan limbah medis ini,
pertama menggunakan incenerator dengan suhu pembakaran minimal 800 C, autoclaf yang dilengkapi dengan mesin pencacah.
yang menjadi pertanyaan paling penting apakah semua limbah medis ini telah ditangani dengan baik?
lalu bagaimana limbah medis yang berasal dari masyarakat diluar rumah sakit ? terutama sampah masker sekalai pakai?
begitu nyata ancaman kita terhadap masalah wabah virus ini, bukan hanya soal menjaga jarak dengan orang lain, namun juga semua benda yang kita gunakan dengan tujuan melindungi kita dari virus harus kita buang dengan benar , tidak boleh dibuang sembarangan, karena akibatnya akan fatal dan jangka panjang.
masyarakat harus berperan aktif, limbah masker tidak bileh dicampur dengan sampah biasa, kalaupun mau di campur, harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu dengan limbah tersebut, salah satu contohnya dengan merendamnya menggunakan cairan desinfeksi seperti byclin, lalu digunting menjadi ukuran kecil lalu dibuang.
semoga setelah wabah pandemi ini berakhir, tidak ada wabah baru yang lahir dari limbah medis yang belum ditangani sebagaimana mestinya.