Lihat ke Halaman Asli

Harapan Cerah Pembangunan Indonesia Melalui Investasi?

Diperbarui: 10 November 2023   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

merdeka.com 

Pemerintahan Jokowi kali ini benar-benar gencar melakukan gebrakan Pembangunan pada segala sektor yang dinamakan "Proyek Strategis Nasional". Pada akhir masa jabatan, dirasa ingin menjejak legesi yang berkesan upaya trobosan dan perubahan semakin nyata. Terlihat dari pemindahan Ibu Kota Negara, Kereta Cepat (Whossh), Jalan Raya Trans, sampai Industrialisasi. Tentu banyak menimbulkan pertanyaan dikalangan Masyarakat, Untuk apa proyek ini?, Uangnya dari mana?, nambah-nambahkan utang negara?, dan lain sebagainya bahkan beberapa pakar meragukan proyek-proyek yang dicetuskan akan memberikan dampak positif atau malah merugikan bagi Indonesia. Sebagai tugas pemerintah untuk menyakinkan Masyarakat akan pembuatan proyek tersebut, sehingga tidak menimbulkan kecemasan yang berlebih. Tujuan dan niat baik pemerintah membuat proyek tersebut semata-mata ditujukan kepada penikmat suasana Indonesia masa depan, selain itu juga tujuannya adalah untuk merubah pandangan internasioanl terhadap Indonesia.

Alenia diatas seakan mengambarkan suatu harapan bangsa Indonesia yang berupaya ingin maju dan merubah bentuk rupa negaranya. Kemudian, sebagai Masyarakat tersuruh untuk mendukung dan menunggu apa yang terjadi dari hasil proyek tersebut. Tidak mengapa, asal nantinya jelas bentuknya dan bagus dinikmati. Namun, pertanyaan yang masih berkecamuk adalah tentang pembiayaannya, uang dari mana membuat itu?. Tentu dengan pemerintah telah ambisi membuat rencana proyek tersebut, sudah terpikirkan tentang asal sumber pembiayaan tersebut. UU Penanaman Modal No. 1 Tahun 1967, memberi isyarat pihak lain dapat memberikan kontribusi terhadap proyek-proyek pemerintah. Kegunaan investasi atau penanaman modal bagi pembiayaan proyek sangat penting bahkan sangat diperlukan. Adanya investasi tidak hanya semata untuk meringakan pembiayaan bagi pemilik proyek namun, salah satu bentuk Kerjasama atau kolaborasi antara pemilik proyek dengan pihak lain karena bentuk kolaborasi dapat memberikan keuntungan secara diplomatik.

Dilansir dari hasil laporan tahunan Badan Koordinasi Penanaman Modal tahun 2022, menyatakan sekitar 10.259 juta USD Investasi asing masuk ke Indonesia, dan 135.181,8 milliar Rupiah Investasi dalam negeri. Melihat laporan ini menunjukkan bahwa tidak hanya asing bahkan investor dalam negeri dapat memberikan kontribusinya dalam Pembangunan proyek strategis nasional. Walaupun terjadi besaran nilai investasi yang berbeda antara asing dan dalam negeri, namun esensinya tidak terlihat dari besaran nilainya, melainkan hikmah atau tujuan dari adanya investasi ini bagi berjalannya proyek yang dicanangkan pemerintah.

Alasan Pemerintah Membuat Semua Ini. 

Indonesia merupakan negara yang luas berbentuk kepulauan dengan jumlah penduduk 260 juta sekian menjadi terbesar ke-4 di dunia. Bentangan wilayahnya tersimpan banyak sumber daya alam dan kekayaan alam lainnya yang melimpah. Ini menjadi senjata bagi negara Indonesia untuk kemajuan, perlu dipikirkan bagaimana memanfaatkan kekayaan yang ada saat ini. Proyek jangka Panjang hilirasasi industri menjadi salah satu tujuan diakhir pemerintahan Jokowi. Hilirasasi industri digadang-gadang sebagai jembatan untuk Indonesia merubah status menjadi negara maju. Aktivitas memproduksi bahan dari bahan mentah ke bahan jadi sebagai implementasi aktivitas hilirasi. Sangat mubazir Ketika Indonesia terus-terusan mengeskpor bahan mentah saja yang dirasa kurang memiliki nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Adanya proyek hilirasi ini, harapan yang dicanangkan adalah dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia cukup melimpah ini.

Namun, masalah terjadi bagaimana Langkah awal Indonesia melakukan ini. Perlu adanya kolaborasi dari pihak lain untuk membangun proyek tersebut. Upaya pemerintah untuk mendatangkan investor sebagai pembiayaan dan juga sekaligus transfromasi ilmu harus dilakukan. Mendatangkan investor asing terutama dari negara-negara yang sudah mahir dibidang teknologi diharapkan dapat memberikan kecerahan bagi proyek hilirisasi industri. Dukungan alat-alat canggih mendorong proses produktivitas industri menjadi titik vital berjalannya hilirisasi industri. Maka dari itu, terjadi kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Kemudian, investasi pada kereta cepat yang dibangun Bersama dengan china yang digadang-gadang sebagi salah satu ciri negara maju. Pembuatan kereta cepat dengan biaya yang mahal 72 Miliar $USD atau setara 180 Triliun rupiah dikhawatirkan akan mengalami kesulitan pengembalian modal, karena konsensi yang cukup lama seakan dapat memberikan jebakan sendiri bagi Indonesia. Dengan begitu menghambat pendapatan dari kereta cepat ke kas negara secara penuh, banyak yang cemas jika melihat hutang luar negeri Indonesia yang terus tinggi, pemasukan dari kereta cepat tidak bisa membantu mengurangi hutang tersebut.

Akhir kesiapan Indonesia

Slogan "Indonesia Emas tahun 2045" terus digaungkan, Langkah-langkah yang menjadi proses menuju Indonesia emas terus dilakukan. Pembenahan konsentrasi negara yang semula fokus pada area agraria namun, mengikuti tren perkembangan zaman merubah konsentrasi Indonesia pada industrialisasi. Langkah yang baik bagi negara yang ingin maju, suatu kiat bagus bagi negara yang ingin naik levelnya. Pembenahan diberbagai sektor sebagai fondasi awal perubahan. Pembangunan segala sektor seperti Infrastruktur perlu dan penting sebagai konektivitas Pembangunan yang berkelanjutan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa kita perlu investasi masuk untuk mendorong terjalannya proyek yang dicanangkan. Masuknya investasi juga sebagai stylish negara maju yang mau berkolaborasi dengan pihak lain dalam kemajuan Pembangunan di negaranya. Mengingat bahwa Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk terbesar ke-4 dan akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045, perlu menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan menyambut Indonesia emas. Maka dari itu mulai membangun banyak lapangan pekerjaan yang mana nanti dapat menampung bonus demografi Indonesia. Adanya investasi selain mendukung pembiayan proyek pemerintah, masuknya investasi bisa juga menciptakan lapangan kerja baru. Suatu hal ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah untuk masa mendatang.

Perlu kita menanti hal itu terjadi, proses yang begitu Panjang tetap dijalani sesuai dengan jalur yang benar. Penantian akan Indonesia emas tahun 2045 akan terbayar lunas jika proyek Pembangunan berkelanjutan dapat terproses dengan baik dan tepat pada waktunya. Harapan itu kuat dengan melihat pemerintah yang begitu serius menyambut fenomena ini, harapan menjadi negara maju yang didambakan akan kita rasakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline