Lihat ke Halaman Asli

Elly Nagasaputra MK CHt

Konselor Pernikahan dan Keluarga

Siapa Konselor Profesional yang Siap Membantu Anda?

Diperbarui: 6 Oktober 2019   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

konselingkeluarga.com

Yuk, Kenali Konselor Profesional Anda

Ketika seseorang mengalami goncangan dalam hidupnya, ia akan membutuhkan orang lain untuk membantunya kembali tegak. Biasanya, memang orang terdekat yang akan membantu.

Namun bagaimana jika goncangan itu justru karena adanya konflik antara Anda dengan orang terdekat? Tentu Anda membutuhkan orang lain untuk membantu mencari solusi dan menyelesaikan konflik tersebut.

Tapi, konflik yang Anda alami tentu tidak akan sembarangan Anda bagi dengan orang lain kan? Apalagi jika itu masalah yang cukup berat, dan pada ahirnya aib atau masalah sudah diketahui orang lain, dan tak ada pula solusi yang didapat.

Untuk itu, agar konflik segera teratasi, kita membutuhkan seseorang yang profesional yang bisa membantu. Tapi siapa?

Di saat inilah kita butuh seorang Konselor Profesional. Seorang Konselor Profesional adalah seseorang yang telah terbekali melalui ilmu psikologi dan konseling. Seorang Konselor Profesional bukanlah Psikolog, namun paling tidak harus ia sudah memahami Psikologi secara mendasar seperti Psikologi Umum, Psikologi Kepribadian, Psikologi Perkembangan, Psikologi Abnormal, dan lainnya.

Tak hanya itu, Konselor Profesional juga harus memiliki skill tertentu yang sudah terasah dalam praktek konseling. Keahlian itu antara lain verbal skill, awareness body language skill, observation skill, building rapport skill, responding skill, acceptance skill, listening skill, reflection skill, focusing skill, intuitive skill, understanding skill, emphatic skill, analytic skill, reframing skill, dan solving skill. 

 Namun di atas segala pengetahuan yang dapat dipelajari secara kognitif, Konselor Profesional yang dapat diandalkan haruslah memiliki KEPEKAAN melalui :

  • Listening (mendengarkan)
  • Emphaty (berempati dengan diri Anda)
  • Understanding (mengerti akan persoalan yang Anda hadapi)
  • Acceptance (penerimaan akan diri Anda secara utuh).

Kepekaan yang dimiliki dapat terasah selain melalui jam terbang konseling, serta melalui pengalaman hidup yang telah dialami oleh konselor itu sendiri. 

Konselor yang telah mengalami berbagai asam garam kehidupan akan lebih menguasai berbagai skill, karena tidak hanya sekadar mempelajari tapi ia juga telah menjalaninya secara pribadi.

Salam Sejahtera,

Elly Nagasaputra, MK, CHt

Professional Counselling for Individuals & Couples




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline