Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Penulis Unisma

Universitas Islam Malang

Cahaya di Kamar Gelap

Diperbarui: 1 Juli 2023   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam kamar gelap yang dipenuhi dengan kesunyian, Cahya duduk sendirian di tepi tempat tidurnya. Dia memandangi langit-langit yang terlihat samar-samar dalam kegelapan malam. Cahya adalah seorang mahasiswa biayasiswa yang hidup dalam keterbatasan. Di usia mudanya, Cahya telah belajar menghadapi kehidupan yang keras dan gelap. Namun, meskipun terjebak dalam kamar gelapnya, Cahya tak pernah kehilangan harapan untuk menemukan cahaya yang akan menerangi jalan hidupnya.

Sejak kecil, Cahya telah tumbuh dalam keluarga yang miskin. Ayahnya meninggal saat Cahya masih kecil, dan ibunya harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan mereka. Namun, semangat juang ibunya yang membara di dalam diri Cahya. Ia telah menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan keluarganya dari kemiskinan. Cahya belajar dengan tekun dan berhasil meraih prestasi akademik yang gemilang, sehingga ia mendapatkan kesempatan beasiswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Kehidupan sebagai mahasiswa biayasiswa bukanlah hal yang mudah bagi Cahya. Ia harus mengatasi berbagai kendala dan tantangan. Keterbatasan finansial sering kali menjadi hambatan, dan Cahya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ia terkadang bekerja paruh waktu di samping kuliah, bahkan mengambil pekerjaan sambilan tambahan untuk memastikan bahwa ia dapat melanjutkan studinya tanpa terhenti. Namun, Cahya tidak pernah menyerah pada keadaan. Ia yakin bahwa melalui pendidikan, ia akan mampu mencapai cita-citanya dan menerangi kamar gelap dalam hidupnya. Dalam perjalanannya sebagai mahasiswa, Cahya menghadapi berbagai rintangan akademik dan sosial. Ia merasa terbebani dengan tugas-tugas kuliah yang rumit dan tekanan yang datang dari lingkungan sekitarnya. Namun, Cahya tidak menyerah. Ia memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, berdiskusi dengan teman-teman, dan meminta bantuan dari dosen-dosen yang peduli. Cahya menyadari bahwa ia tidak perlu menghadapi semua ini sendirian, dan ia belajar untuk meminta dukungan ketika diperlukan. Dalam kamar gelapnya, Cahya menemukan kekuatan untuk terus maju.

Saat akhirnya tiba hari kelulusan, Cahya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Semua perjuangannya selama ini membuahkan hasil yang manis. Cahya berhasil menyelesaikan studinya dengan prestasi gemilang, meraih IPK tinggi dan mendapatkan penghargaan akademik. Saat ia berjalan di atas panggung untuk menerima ijazahnya dan menerima penghargaan pada prestasinya, ia merasakan cahaya yang memancar dari dalam dirinya. Kehidupan yang gelap dan penuh keterbatasan telah memberinya pelajaran berharga tentang kegigihan, keberanian, dan ketahanan. Cahya tahu bahwa cerita hidupnya tidak berakhir di sini. Ia telah menemukan cahaya di kamar gelapnya, dan sekarang dia siap untuk menyinari dunia dengan keberhasilannya.

Setelah lulus, Cahya memulai karirnya dengan semangat dan tekad yang tak tergoyahkan. Ia menggunakan pengetahuannya untuk membantu orang-orang di sekitarnya dan berkontribusi pada masyarakat. Cahya tidak pernah melupakan asal-usulnya yang sulit, dan dia terus menginspirasi orang lain dengan kisah hidupnya. Ia membagikan pengalaman dan pengetahuannya melalui ceramah dan seminar, membantu mengangkat orang-orang yang berjuang dalam kegelapan hidup mereka. Cahya adalah bukti hidup bahwa cahaya bisa ditemukan di kamar gelap, dan bahwa ketekunan dan keyakinan tak tergoyahkan mampu mengubah takdir seseorang.

Penulis: Lailatul Faridah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline