Lihat ke Halaman Asli

KPL News

Merupakan Komunitas Pencinta Literasi

Kabupaten Batang Rintis Agrowisata

Diperbarui: 13 Juli 2019   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

H.Wihaji,S.Ag,.M.Pd (Bupati Kabupaten Batang) mengunjungi lokasi rintisan agrowisata/dokpri

Batang -- KPLNews- H. Wihaji,S.Ag,.M.Pd (Bupati Kabupaten Batang) beserta rombongan dan dinas terkait, melaksanakan kunjungan kerja ke lahan yang sudah di tanami bibit buah jeruk, tempat calon rintisan agrowisata buah jeruk, yang berlokasi di desa pesaren kecamatan warungasem kabupaten batang. Jumat12/07/2019.

Rintisan agrowista ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kabupaten batang terhadap sektor pariwisata yaitu untuk mendukung tahun kunjungan wisata 2022 , dalam hal ini pemerintah kabupaten batang menggandeng kerjsama dengan balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (Balitjestro) merintis agrowisata wisata taman buah jeruk.

Proses penanman bibit buah jeruk ini dimulai pada tahun 2018, para petani mendapatkan bantuan bibit secara geratis oleh balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (Balitjestro)  sebanyak 35 ribu bibit, sekarang jeruk yang telah ditanam usianya 14 bulan yang hasilnya di luar ekspektasi saya," kata kata H. Wihaji,S.Ag,.M.Pd (Bupati Kabupaten Batang)  saat meninjau kebun jeruk di desa pesaren kecamatan warungasem, kebun jeruk ini sangat potensi sekali sebagai salah satu contoh sukses, sehingga kalau benar - benar sukses masyarakat batang akan mengikuti menanam jeruk.  

Oleh karena itu, sebelum memasuki panen raya di tahun 2020 di bulan Juli- Agustus kita harus merencanakan kebon jeruk desap pesaren bisa di jadikan agrowista tanaman buah," jelas H. Wihaji,S.Ag,.M.Pd (Bupati Kabupaten Batang) ingin menciptakan agrowista sebagai bagain program menciptakan 1.000 wiarausaha baru.

Pengecekan tanaman buah jeruk/dokpri

Pemkab juga akan terus melakukan pendampingan selain dalam merawat tanaman jeruk lanjutnya, tapi juga merubah kebon jeruk menjadi obyek wista dengan melengkapai kulinernya hingga tempat parkirnya.

Peneliti dari  balai penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika (Balitjestro)  Susi Wuryantini yang mendampingi petani jeruk di batang menjelaskan, sesuai dengan rencana 2020 di bulan Juli - Agustus merupakan musim panen raya, namun karena panen pertama kalinya sehingga tidak boleh banyak berbuah dulu, untuk melatih kedepanya agar bisa lebih banyak lagi berbuahnya.

Untuk panen perdana rata - rata pertaman menghasilkan 5 kg buah jeruk dengan 500 tanaman, maka panen raya mencapai 2,5 ton," jelas Susi Wuryantini Ia juga menjelaskan untuk hasil yang lebih maksimal di tahun berikutnya, oleh karenanya harus menggunakan teknologi pertanian dengan sistem Bujangsetra ( Buah Berjenjang Setiap Saat ).

Semantara petani pemilik kebon jeruk warga desa pesaren kecamatan warungasem Jumham Majid menjelaskan, beralihnya menanam jeruk karena ada potensi yang luar biasa, selain kita bertanam juga ada wisata edukasi, adapun varietas jeruk yang ditanam yakni: keprok pontianak, keptok RGL dan keprok trigas.

Bupati berbincang denga para petani penanam jeruk/dokpri

Kalau perawatan tanaman jeruk tidak begitu sulit  karena  kita juga ada pendampingan  dari  Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) yaitu para petani agar  ulet, telaten dan disiplin dalam merawatnya." jelasnya Ia juga mengatakan kebon jeruk ini memang di proyeksinya sebagai agrowisata kebon jeruk, yang nantinya ada masyarakat bebas memakan memetik dan memakan sepuasnya.

Kita proyeksikan sebagai wisata edukasi taman jeruk, selain kita mendapat hasil dari buah juga ada pendapatan lain dari kuliner dan parkir," jelasnya dijelaskan pula taman jeruk di tahap awal menanam 500 bibit jeruk diluasan tanah 1,25 hektar. Untuk tanaman sendiri sudah berumur 14 bulan yang sesuai umur panen berusia 2,5 tahun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline