Semarang, KPL News Ribuan jamaah mujahadah kubro memadati areal pondok pesantren Addainuriyah 2 semarang, yang terletah di jl sendang utara raya no.38 gemah pedurungan kota semarang, mujahadah yang di asuh oleh; Abah Drs.KH Dzikron Abdullah ( Pengasuh Pondok Pesantrean Addainuriyah 2 semarang/ Ketua Jami'iyah Ahlith Thoriqoh Almu'tabaroh Annahdiiyah Idaroh Wustho Jawa Tengah), yang rutin diselenggarakan setiap ahad pon di setiap bulannya ini selalu di padati oleh ribun jamaah, terlihat beberapa jamaah yang hadir bahkan tidak hanya dari kota semarang. Minggu 7/07/2019
Dalam mujahadah tersebut juga terlihat hadir ; Kompol. Mulyadi S.H,.MH (Kapolsek Pedurungan ), para ulama dan imam -- imam mujadahah, kegiatan mujadah yang di awali dengan dzikir bersama yang di pimpin oleh imam -- imam mujahadah dan di tirukan pula oleh ribuan jamaah yang hadir, selanjutnya mauidhotil hasanah dari Abah Drs.KH Dzikron Abdullah selaku pengasuh mujahadah kubro dan di tutup do'a.
Dalam mauidhotil hasanah Abah Drs.KH Dzikron Abdullah, menyampaikan beberapa hal, diantaranya; yaitu tentang syukur dan sabar , syukur dan Sabar merupakan kunci agar hidup nyaman, beliau memberikan contoh, apabila perkara akhirat(ibadah) selayaknya kita harus melihat ke atas, yaitu orang yang ibadahnya lebih rajin, semisal ada orang yang usianya sudah tuwa, dengan kondisi keuangan yang tidak begitu kaya, namun semangata ibadahnya sangat tinggi, itu bisa menjadi pemacu agar kita lebih rajin lagi dalam beribadah, jangan sampe sebaliknya perkara-perkara akhirat (ibadah) kita malah melihat ke bawah, semisal kita melihat orang yang intessitas kerajinan ibadahnya jauh di bawah kita, dan menganggap ibadah orang tersebut tidak ada apa-apanya dengan ibadah kita, jangan sampe hal tersebut terjadi, karena nanti yang muncul adalah sifat kesombongan.
Selanjutnya apabila perkara dunia (harta/jabatan dll) kita hendaknya melihat ke bawah, semisal; Apabila kita hanya memiliki sepeda motor, cobalah melihat orang yang hanya punya sepeda ontel, apaila kita hanya punya sepeda ontel cobalah lihat orang yang hanya jalan kaki, dan semisal kita hanya jalan kaki cobalah lihat orang yang sedang sakit yang tentunya tidak bisa apa-apa dan kemana-mana, cara pandang tersebut nantinya kan membuat kita bersyukur dan sabar sehingga sangat enjoy dalam menjalani hidup.
Namun apabila perkara dunia (harta/jabatan dll) kita melihatnya keatas, semisal; Kita hanya mampu jalan kaki, berangan-angan kepingin sepeda, namaun setelah kita punya sepeda , berangan-angan kembali memiliki motor, dan setelah kita memilii motor, berangan-angan lagi memiliki mobi, dan seterusnya, tentunya akan membuat kita kufur nikmmat dan bahkan terkadang hilang kesabaran dalam menajalani hidup ini.
Beberapa pengalan mauidhotil hasanah di atas tentunya bisa menjadi penyemangan bagi kita agar selalu menjali keoptimisan dalam hal ini selalu bersyukur dan bersabar apapun keadaannya, yang tentunya hal tersebut akan membuat kita selalu enjoy dalam menjalani hidup ini._SjtBTG