Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Penulis Berbalas

TERVERIFIKASI

Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Hakiki

Diperbarui: 15 Februari 2022   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Nicola Barts dari Pexels

Ditulis oleh Rahab Ganendra 

Kertas kumal.
Lusuh
Aku tak berdaya menggoreskan tinta cinta lebih
Atau karena rasa yang entah lesap bahkan mati

Tuhan!
Yang benar saja.
Aku bahkan hanya mampu sekadar janjikan malam romantis
seperti mabuk bercintanya burung sejoli di dahan tua
Aku bagai sekadar raja gombal, pembisik di telinga sela polos mawar-mawar
yang mabuk kepayang
Aku hanya ulurkan kado-kado hedon yang melenakan sosok perindu kehangatan
Aku hanya ....

Bukan...
Ini tentang langit rasa di kedalaman lubuk nurani
Tentang sembilu yang tumpul, rapuh dan rontok karatnya di lipatan daki
Ini tentang sesuatu ... yang hakiki

Tentang panah-panah cupid yang merengkuh kedalaman cinta lebih dari sejoli.
Tentang tangan-tangan halus yang menyuapi
piatu-piatu yang pasrah kehilangan mimpi buaian ibu
yatim-yatim yang pupus sosok setegar karang

Ini tentang kultivasi hati
di langit mana hati tertaruh
sekosong apa nurani menghapus ruh Claudius
hingga hakiki cinta terengkuh 

Papyrus-papyrus basah.
Basah oleh genangan rasa cinta hakiki yang bersauh.
Dalam... mendalam.
Lebih dalam dari goresan cinta terpenjara,
"From Your Valentine"

13 Februari 2022
Profil Rahab Ganendra   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline