Lihat ke Halaman Asli

Komunitas Penulis Berbalas

TERVERIFIKASI

Berbalas puisi, cerpen, dan kanal lainnya

Bila Mata Saling Bertatap

Diperbarui: 13 Februari 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Burak Kebapci dari Pexels

Ditulis oleh Yus Afiati

Firasat hati hujan segera turun
Turun membiarkan debu berpelukan rukun
Rukun meyatukan suka duka tersusun
Tersusun nuansa selembut kain tenun

Tenun terjalin mengisahkan asmara di dusun
Dusun nan sejuk menaungi  gairah muda culun
Culun menandakan niat murni sepanjang kurun
Kurun istimewa pandangan terasa rabun

Rabun terdampak dalam nada elok mengalun
Mengalun syahdu tatap mata tertegun
Tertegun bila mata saling bertatap menuntun
Menuntun jiwa bersatu tetap terhimpun

Terhimpun mengekang jiwa dari nafsu tak santun
Santun menghiasi asmara dalam lingkup salamun
Salamun 'alaikum hingga doa restu  berduyun-duyun
Berduyun-duyun laksana kisah indah Habibi dan Ainun

Depok, 9 Februari 2022

Profil Yus Afiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline