Ditulis oleh masrierie
gerimis atau hujankah yang menaburkan rasa aneh dalam ruang jiwa kita ?
atau kelepak unggas malam, kian menghanyutkan mimpi
kebersamaan kita menyusuri musim-musim kasih sayang
pada bening telaga, tempat kita mencatat diam di balik makna keindahan
kita sematkan kata pada ribuan lotus merah muda yang bertumbuhan sepenuh telaga,
mereka tak pernah jedah menari, ..... selembut rima liukan angin
orkestra kenangan lewat angin malam, tergubah cantik buat kita,
ada hangat gemuruh rindu, dan selalu kita simpan di antara lembaran manis
membanjiri rekahan belantara mawar wangi merah muda,
usai jalan jelajah kita yang panjang
semua liku mimpi
adalah binar rembulan,
selimut ribuan bunga mawar di antara lembah bukit,
aroma daun dan kembang
jadi semilir rasa...... tenteram, damai, teduh, bahagia melangit dan terlalu indah hingga tak terurai dalam bahasa manapun
sayup lembut suara hati kita mengalir dari gunung-gunung suara hati, dengan bait-baitnya yang romantis, memenuhi sungai-sungai dan lautan waktu.
aku terlalu ingin mencatat habis semua kata yang timbul tenggelam dalam persembunyiannya
jauh dalam benak dan semua mimpi, dan harapan-harapan yang bakal kita bangun
mengakar dan tumbuh menjangkau pelangi
seketika rembulan padam dan bersinar kembali menjadi matahari kehidupan
kasih sayang itu bersembulan
di antara ribuan mawar wangi merah muda
sepanjang jalan yang kita tempuh dan bebukitan serta lembah yang kita daki dalam semua tawa dan cerita lirih yang telah menjadi catatan emas
dan......
bahasaku tak mampu lagi membendung kata,
karena di balik sejuk lembut kasih sayang itu,
sarat enerji dahsyat yang menguatkan kehidupan
terlalu tangguh untuk ditelan badai manapun
terimakasih untuk kesejatian kasih sayang itu,
kepada semua kebaikan yang lahir dari ketulusan
terimakasih untuk semua kejujuran suci
bening jiwa yang tak pernah redup dan rapuh oleh zaman,
terimakasih untuk cinta yang kita bangun dalam menara kokoh
di puncaknya ada gemerlap kilau suar
kebaikan damai namun menggelegar bagi semesta,