Meriahnya sambutan masyarakat Fiji tampak jelas saat Tim Pendukung Promosi Seni dan Budaya (TPPSB) KBRI Suva mempertujukan tari-tarian Nusantara pada Asian Night di Panggung Utama Hibiscus Festival 2011, tanggal 22 Agustus 2011. Asian Night adalah saat yang sangat dinanti-nantikan oleh seluruh perwakilan negara-negara Asia yang ada di Fiji untuk mempromosiikan kebudayaannya dalam festival tahunan terbesar di Fiji yang telah diselenggarakan sejak tahun 1954.
[caption id="attachment_127281" align="aligncenter" width="299" caption="Dubes RI Aidil Chandra Salim mendapatkan penghormatan membuka rangkaian acara Asian Night (dok. kbri suva)"][/caption]
Suatu kebanggan tersendiri bahwa Duta Besar RI, Bapak A. Chandra Salim telah diminta oleh Panitia Penyelenggara untuk menjadi tamu kehormatan dan membuka rangkaian acara Asian Night. Asian Night merupakan program Hibiscus yang diadakan sejak tahuin 70-an, dan Indonesia mulai berpartisipasi pada acara ini sejak tahun 2006.
[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="Tari Topeng Ireng dari Jawa Tengah (dok.kbri suva)"][/caption]
[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="Tari Sparkling Surabaya dari Jawa Timur (dok.kbri suva)"] [/caption]
Pada saat yang sama dari 27 peserta Ratu dan Raja Hibiscus, 2 kontestan Ratu Hibiscus dan 2 kontestan Raja Hibiscus telah memutuskan untuk menggunakan pakaian tradisional Indonesia untuk tampil pada “The First Public Judging Night. Pakaian tradisional yang digunakan adalah pakaian adat Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jakarta, dan kostum tari Glipang (Jawa Timur). Kondisi ini merupakan indikator semakain dikenalnya Indonesia oleh masyarakat setempat dan peningkatan dimana tahun lalu hanya 2 kontestan Ratu Hibiscus yang menggunakan pakaian tradisional Indonesia, salah satunya adalah Ms. Sera Tikotioivalu, Ratu Hibiscus 2010.
[caption id="" align="alignnone" width="265" caption="Tari Gopala dari Bali (dok.kbri suva)"] [/caption]