Selong, NTB-- Opening Ceremony Serunih Gallery bertajuk "Rangkula, Asam Garam Pelukis Lokal Lombok Timur', Sabtu (04/06/2022) malam berlangsung meriah. Ruang pamer lantai dua Seruni Coffee (Seco), Komplek PTC Selong dipenuhi undangan, para seniman, dan komunitas-komunitas lainnya. Goretan lukis bertuliskan Rangkula 2022 dari S. Apriadi (akrab dengan panggilan Mamiq Adi), salah satu pelukis dari komunitas Seni Waktu, menandai puncak seremoni malam itu.
Rangkaian sambutan seremoni pembukaan di lantai dasar Seco, dimulai Irawan Sakti atau biasa dipanggil Iwan. Owner Seco ini menyampaikan Rangkula sebagai komitmen awal untuk mendukung teman-teman yang bergerak di bidang industri kreatif, sehingga Seco mendukung penuh dan menciptakan ruang-ruang sebagai wadah agar seniman lokal mendapatkan apresiasi yang lebih tinggi.
"Rangkula adalah paduan dua kata bahasa Sasak, Lombok, yakni 'Rangkul' (ajak, bareng) dan 'Iye' (dia). Kolaborasi tiga entitas, Seco, Serunih Studio dan seniman perupa lotim," urainya.
Sambutan kedua disampaikan Abdul Aziz Baihaqi, Founder Serunih Studio. Aziz bangga dengan terealisasinya misi ini. Senada dengan sambutan Mahzan Syaro'ir, S.Pd., yang juga founder Serunih Studio sekaligus kurator dari 30 lukisan yang terpajang selama Rangkula berlangsung. Agenda puncak acara ini akan ditutup dengan talkshow dengan para pelukis di tanggal 11 juni mendatang. Namun, koleksi lukisan akan terpajang di galeri hingga setahun ke depan.
Enam pelukis utama yang karyanya dipajang dalam pameran ini, pelukis senior Lotim yang telah malang melintang di dunia seni lukis. Karya seni komersial dan murni mereka telah banyak dibeli, baik oleh kolektor lokal maupun internasional. Handika Burhan dan Khairil Anwar, dua saudara kandung dengan 30 tahun lebih pengalaman melukis di pulau dewata Bali. Lalu tiga pelukis dari komunitas Seni Waktu yakni Mamiq Adi, mas Pian (Ketua Seni Waktu) dan ibu guru Ana (sapaan akrab), serta Mahzan dengan nama panggung Keculet.
Pembukaan galeri dihadiri berbagai komunitas, baik seni, literasi dan kolektor. Acara berlangsung dari pukul 19.00 hingga 23.00 WITA. Kedepan tim KOLOM selaku media partner Rangkula, akan lebih memperkenalkan enam seniman lukis ini melalui mini biografi.
Komunitas seni Senine, KOLOM sendiri, murid-murid dari sebagian enam pelukis yang memiliki sanggar melukis, serta beberapa kolektor lukisan yang berada di kota kabupaten ini. Uniknya, Mahzan atau Keculet, mendapatkan buket bunga dari salah seorang follower sosmed personalnya yang tinggal di Aceh. Dukungan semangat, galeri lukisan dengan koleksi lukisan para pelukis di daerah, memang sudah waktunya hadir.
Di akhir acara, owner Seco, Iwan, menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada semua elemen terkait dan seluruh pengunjung yang hadir. Serta harapan, agar Rangkula menjadi wadah kreatif yang memberi manfaat untuk semua kalangan, baik itu seniman lukis maupun seniman lainnya, khususnya anak anak muda Lotim yang akan terus berkembang dan maju. (Adm- Alfi Zakki)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H