Maluku ... saat menyebut kata ini maka yang pertama terlintas dikepala adalah sebuah provinsi dengan karakteristik warganya yang garang, kelompok masyarakat bersuara keras dan lantang, bentuk fisiknya yang tinggi kekar dengan rambut ikal, kumis tebal dan jarang tersenyum dan tentu saja bukan berkulit putih langsat.
Kemudian coba saja ketik kata Maluku di mbah google maka yang muncul hampir seluruhnya tentang konflik-konflik sosial masyarakat yang terjadi di sana, yah tak dapat dipungkiri memang Maluku selalu dikategorikan sebagai kawasan rawan konflik sosial, 16 tahun silam Maluku selalu eksis pada tiap media masa dengan sorotan maluku kembali bergejolak dan tentu saja selalu bergejolak dengan konflik-konflik sosial dan segala pertikaian yang terjadi hampir ditiap minggunya. Bagaimana dengan Maluku masa kini ??Bertahun-tahun dihantam prahara konflik sosial yang bernuansa sara membuat bumi seribu pulau semakin porak poranda, masyarakat jauh dari kata nyaman, perekonomian masyarakatnya jauh dari kata sejahtera, transportasi sebagai penghubung kehidupan jauh dari kata berkembang, infrastruktur jauh dari kata memadai, hanya kata kesengsaraan dan penderitaanlah yang semakin mendekat, bagaimana Maluku saat ini ??
Derita sosial itu telah berakhir belasan tahun silam, Maluku saat ini harus kembali bergejolak dan memanas, bukan memanas dengan segala bentuk konfilk serta kriminalisme yang terjadi melainkan harus kembali bergejolak membentuk masyarakat yang sejatera dan semakin berkembang menuju arah pembangunan yang lebih kondusif.
Namun demikian bukan perkara mudah membentuk masyarakat yang sejartera di wilayah kepulauan ini, kondisi geografis menjadi penghalang utama proses pembangunan. Kehidupan masyarakat yang dibatasi lautan menghambat laju pertumbuhan ekonomi, pulau terbesar diprovinsi Maluku adalah Pulau Seram namun lihatlah pertumbuhan ekonomi di pulau ini tidak ada yang signifikan baik sebelum maupun sesudah kerusuhan namun tidak demikian dengan Pulau Ambon, pulau ini terus menunjukan tanda-tanda peningkatan kesejateraan masyarakat dan perkembangan ekonomi-sosial. Mengapa bisa terjadi perbedaan diantara kedua pulau yang hanya dipisahkan jarak 2 jam perjalanan laut ?
Hal yang menjadi dasar perkembangan ekonomi adalah banyaknya pusat-pusat perekonomian salah satunya adalah pasar, namun untuk wilayah kepulauan seperti Maluku maka transportasi seperti pelabuhanlah yang harus menjadi pusat perhatian. Kenapa demikian ? sebab pelabuhan merupakan akses pertama proses pendistribusian barang yang akan diedarkan kepada masyarakat. Pulau Seram lebih ketinggalan dari pada Pulau Ambon disebabkan tidak adaya pelabuhan besar yang tersedia di wilayah tersebut, hanya terdapat beberapa dermaga penyeberangan biasa bukan merupakan pelabuhan tempat bongkar muat barang-barang dalam jumlah besar. Pelabuhan mengambil peran penting dalam perekonomian masyarakat kepulauan, transaksi ekonomi semakin berkembang disini, pendistribusian barang akan semakin cepat dilaksanakan dengan adanya pelabuhan-pelabuhan besar di tiap pulau besar. Untuk saat ini proses bongkar muat di maluku hanya terjadi di Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Tual sehingga para pelaku ekonomi dari pulau lain harus mendatangkan dagangannya ke pelabuhan ambon atau pun pelabuhan tual untuk kemudian didistribusikan ke pulau-pulau sekitarnya, hal ini tentu saja tidak begitu efesien karna membutuhan waktu yang lama dan biaya besar maka implementasinya adalah harga barang dagangan jauh lebih tinggi di tingkat pengecer.
Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan ini adalah pembangunan pelabuhan di tiap pulau-pulau besar, dengan adanya sarana seperti ini para pelaku ekonomi tidak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menyebrangi pulau – pulau dan waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan barang daganganpun relatif lebih singkat. Tidak hanya para distributor yang mendapatkan keuntungan dengan proses tersebut melainkan ditingkat pengecer juga terdapat beragam variasi barang dagangan dengan sendirinya terciptalah pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya pasar-pasar di sekitar wilayah tersebut.
Sering berkembangnya pelabuhan, pusat-pusat perekonomian akan tumbuh dan menjamur dengn sendirinya, sentra industry kecil dan menengah akan semakin produktif dan kreatif dalam memasarkan produk-produknya. Ketersediaan infrastruktur tersebut harus pula didukung dengan pemerataan pasokan listrik yang memadai dengan dibangunnya pusat listrik di wilayah dengan jangkauan daratan yang luas, mengingat semakin bergantungnya kebutuhan manusia akan energy listrik.
Pengembangan kesejahteraan bukanlah perkara mudah untuk dijalankan, selain komitmen pemerintah dalam menjalankan program kerja dukungan masyarakat berupa stabilitas keamanan juga sangat membantu terlaksananya pengembangan program jangka panjang ini. Seiring tersedianya sarana transportasi yang memadai, grafik pertumbuhan ekonomi masyakat semakin menunjukan peningkatan yang signifikan.
Maluku harus kembali bergejolak, harus terus memanaskan api semangat pembangunan yang dimotivasi oleh era perdagangan bebas dunia. Maluku harus wajib bergejolak dalam bahu membahu membentuk masyarakat urbanis yang mengerti akan nilai-nilai persatuan, kesatuan serta kerukunan antar agama karna Maluku satu dara (Kompasianer- Indah Kelinci Maduhttp://www.kompasiana.com/merinda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H