Lihat ke Halaman Asli

Tuyono

Karyawan swasta

Pengorbanan yang Salah Arti

Diperbarui: 4 Agustus 2022   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kecamuk dalam dada tak terbendung,

Sebagai seorang adik yang telah dengan sukarela memberikan uangnya buat biaya pernikahan kala itu 2007.

Kini apalah daya dengan seenaknya bilang salah tagih karena dengan anggapan uang itu suka rela, entahlah jangankan buat rencana ngebalikin atau gimana mengucap trimakasih pun tak pernah dengar.. 

Karena kalau buat orang yang ngerti sukarela juga dalam tanda kutip.

Bener kata pepatah uang memang tak punya teman apalagi saudara, mungkin kalau dipikir pikir dari pada buat ngebalikin uangnya mending buat kawin lagi, jahat banget ya aku, kok tega teganya nagih uang yang gak jelas akadnya kata mereka,

Tapi dalam hati apa iya enak menikah dengan biaya dari seorang adik yang masih polos tentang hidup kala itu, yang tahunya bekerja pulang ngumpulin uang.

Kalau ditagih katanya katanya dulu sering bantu bantu pas sekolah adik adiknya, apa iya bantu bantu yakin bantu bantu.

Katanya aku yang dzolim,aku yang pengecut tiba tiba menagih sesuatu yang sudah terlampau lama. Hei bukan lama kalau aku masih inget.. Masih jelas.

Heranya lagi setiap aku yang pinjam sedikit uang mereka selalu ditagih apa mereka lupa atau gak pernah cerita.

Ini yang membuat saya kesal dan lalu menagih. Parahnya lagi kalau minta bantuan selalu dibalikin ke orang tua , aduh parah banget .. . Butuh pemikiran tingkat dewa untuk menyelasaikan masalah ini..

Maaf buat kompasianer saya jadi numpang curhat di artikel ini.. sekiranya mohon maaf kalau ada yang salah di tulisan tangan ini.. Mohon dikoreksi..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline