Lihat ke Halaman Asli

Tuyono

Karyawan swasta

Antara Rezeki dan Kompetisi

Diperbarui: 25 Juli 2022   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kala sudah berlalu tepatnya seusai pernikahanku ya haru biru. Kata sesepuh jawa itu lir sambikolo rintangan atau hambatan. Tak banyak yang tahu hidup terlalu introfet atau memang sudah terbiasa sendiri.

Menikah aku dengan gadis kekasih hatiku yang lama aku jadikan pacar satu tahun. Semua tenaga kucurahkan buat menggapai singgasana pelaminan yang indah. 

Kebetulan saat itu Toko dimana aku bekerja sedang naik atau selalu growth dan selalu achive target setiap bulan. 

Dan disitulah berbagai ajang kompetisi 2011  buat karyawan sales asosiate (pramuniaga) ataupun kasir digelar.

Amazing kompetisi berjalan 2 bulan saat saat puasa dan lebaran. Dan akhirnya tak hiraukan dengan kompetitor, aku bisa menang biarpun juara dua tapi hadiah sama yaitu dua kali gaji sebulan.

Enam bulan berlalu setelah kompetisi itu berlalu, setelah lama kusimpan aku keluarkan dananya buat tambah-tambah melamar gadis pujaan hatiku. 

Alhamdulillah acara lamaran dirumah calon mertua diterima dan aku bersama rombongan keluargaku sangat senang dan bahagia tentunya.

Satu bulan kemudian 17 mei 2012 tanggal yang kupilih sendiri. Tanggal yang sarat makna buat aku. 

Kisahnya awalnya tanggal tersebut adalah tak sengaja dari kamarku aku dengar obrolan tamu bisnis kakak aku, 

Mereka ngobrolin tentang sholat dan jumlah rokaatnya. 

Seru memang kedengarannya. Dan saat itu pula ada kupu kupu hitam yang masuk kekamar ku. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline