Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Seru dan Syahdu Kongsi Volume 1 di Pojok Baca, Bentara Budaya

Diperbarui: 13 Juli 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Widha Karina, selaku moderator saat acara diskusi di Kongsi Volume 1. (Foto: Hesti/KOMPASIANA)

Sabtu sore yang cerah, 13 Juli 2024, untuk pertama kalinya Kompasiana menghadirkan: Kongkow Fiksi Kompasiana (Kongsi) Volume: #1 digelar di Pojok Baca, Bentara Budaya, Jakarta.

Acara yang dihadiri para penulis dan pembaca fiksiana memenuhi teras Pojok Baca dengan penuh antusias.

Pada acara tersebut Kevin A.Legion, Head Community Kompasiana, Kongsi Volume: #1 diharapkan bisa jadi permulaan bagi para penulis di Fiksiana bisa berkumpul dan saling kolaborasi sesama fiksianer.

Sekitar 50 Fiksianer yang hadir. Ada yang datang memang untuk membacakan puisi, ada pula yang ingin ikut berdiskusi.

"Sebelum digelarnya acara ini, kami sempat berdikusi dengan beberapa pengurus Komunitas Fiksi di Kompasiana, semoga sederhananya acara ini bisa mengakomodir apa yang diharapkan," ucap Kevin, saat membuka acara Kongsi Volume:#1.

Menariknya, acara ini dibuka dengan pembacaan cerita pendek oleh Erry Yulia Siahaan, Pengajar sekaligus aktif di Komunitas Pulpen Kompasiana, berjudul "Upaca Bendera" karya Rosul Jaya Raya.

Sebuah cerpen yang menggugah banyak sudut dari dunia santri hingga sejarah. Apalagi cara pembacaan cerpen dari Erry tak kalah menariknya dengan alunan nada dan intonasi suara yang menggambarkan suasana latar cerita.

Ketika suasana sudah makin "hangat", masuk sesi disukusi dengan Editor Sastra Gramedia Utama, Mirna Yulistianti yang membahas dengan peran seorang editor di dunia kepenulisan kesusastraan.

Mirna bercerita beragam karya yang pernah disuntingnya, dari EKa Kurniawan, Sapardi Djoko Damono, hingga Ratih Kumala.

"Ada yang berbeda ketika berhadapan dengan novel maupun (buku) puisi, jika menyunting novel lebih punya banyak ruang dalam diskusi dengan pengarangnya," ungkap Mirna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline