Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Hidup Lagi Capek-capeknya, Malah Mikirin Orang Lain

Diperbarui: 9 November 2023   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: beban berat mahasiswa dan segala tugas yang didapatnya. (Sumber: KOMPAS.ID)

Dunia pendidikan kerap dan/atau akan menjadi perhatian. Selain kegiatan belajar yang terjadi di kelas, tingkat kesehatan mental yang terjadi tiap individu mahasiswa.

Sayangnya mereka adalah generasi masa depan yang bakal produktif jika mentalnya sehat dan jiwanya bahagia.

Akan tetapi kesehatan mental yang banyak dialami anak muda saat ini perlu menjadi perhatian bersama. Permasalahannya bisa beragam, satu di antaranya: terlalu sering memikirkan kebahagiaan oranglain.

Mari kita coba lihat bersama bagaimana anak muda dan mahasiswa melihat fenomena kesehatan mental yang mereka bagikan di Kompasiana!

1. Perlukah Memikirkan Kebahagiaan Orang Lain?

Pertanyaan umum yang muncul bagi Kompasianer Maulidya Rahmah tentang kebahagiaan adalah menemukan dan mempertimbangkannya.

"Sejauh mana kita perlu mempertimbangkan kebahagiaan orang lain dalam perjalanan kita untuk menemukan kebahagiaan kita sendiri," tulisnya.

Pasalnya dalam memikirkan tentang kebahagiaan orang lain dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

Tentunya itu perlu dilihat bagaimana memikirkan tentang kebahagiaan orang lain berarti memiliki empati dan peduli pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan? (Baca selengkapnya)

2. Jangan Biarkan Terang Padam, Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Mahasiswa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline