Siapa yang tidak tertarik dengan besarnya "kue" yang namanya pemilih muda pada Pemilu 2024? Totalnya tidak main-main: 52 persen dari total pemilih.
Maka tidak heran jika para peserta pemilu sedang menyiapkan segala macam cara guna meraih perhatian hingga pada akhirnya nanti ketika waktunya nyoblos --memilih mereka.
Untuk saat ini pemilih muda yang tengah menimbang kepada siapa kerap menunggu apa visi dan misi para calon. Akan tetapi, dengan cara seperti apa itu bisa menjumpai pemilih muda?
Itu baru bagaimana bisa dilirik, bagaimana dengan pendidikan politik pemilih muda? Pemahaman seperti apa yang dibutuhkan mereka sebelum memilih?
Kami coba rangkum beberapa pandangan dan usulan Kompasianer terkait pemilih muda sebagai berikut!
1. Memahami Prioritas Generasi Muda dalam Pemilihan Umum
Kompasianer Merza Gamal coba merunut bagaimana pemilih muda ini akhirnya menentukan pilihan.
Oleh karena itu, para paslon mesti mengenai dan memahami isu-isu yang penting bagi milenial dan Gen Z.
"Itu bisa jadi langkah awal yang kritis dalam menjalin hubungan dan meraup simpati pemilih muda," tulisnya.
Namun, ada yang perlu diperhatikan bahwa preferensi pemilih adalah subjektif. Ada beberapa faktor yang mendukung seperti lokasi geografis, latar belakang budaya, hingga pendidikan. (Baca selengkapnya)