Masa pubertas merupakan masa yang pernah kita semua lewati, atau bahkan untuk beberapa dari Kompasianer sedang mengalami sekarang.
Pubertas identik dengan perubahan dari segi fisik dan mental. Bagi banyak orangtua, anak yang mulai meninggalkan masa remaja dan beranjak dewasa memerlukan atensi dan pengertian lebih dalam menghadapi perubahan yang disebabkan oleh pubertas.
Periode pubertas yang dialami oleh remaja yang akan beranjak dewasa tak jarang dapat memicu friksi antara anak dengan orangtua.
Kareananya, demi mencegah konflik antara anak dengan orangtua, penting rasanya bagi orangtua untuk betul-betul memahami apa dialami sang anak.
Nah, apa saja langkah yang mesti orangtua lakukan dalam menghadapi dan membantu anak yang sedang pubertas?
Untuk menambah wawasan Kompasianer dalam menghadapi masa pubertas anak, berikut 3 konten pilihan terkait topik tersebut:
1. Enam Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua Saat Anak Masuk Masa Puber
Remaja yang baru memasuki masa puber memiliki berbagai pola uniknya masing-masing. Umumnya, pubertas terjadi di antara umur 10 sampai dengan 15 tahun.
Kompasianer Nina Sulistiati yang merupakan seorang guru di SMPN 2 Sukabumi, memberi sedikit insight mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan orangtua saat anak masuk ke dalam masa puber.
Menurut artikel yang dibuatnya, terdapat 6 hal penting yang patut menjadi perhatian orangtua. Pada intinya, orangtua perlu menjalin relasi selayaknya berteman dengan anaknya sendiri.