Utas atas kemampuan agar milenial bisa memiliki rumah sebelum usia 30 masih jadi perbincangan di media sosial Twitter.
Pasalnya, sebagaimana kita ketahui, ada banyak alasan bahwa milenial sering kali disebut bakal kesulitan mendapatkan hunian atau rumah pertamanya lantaran meningkatnya harga hunian di berbagai daerah.
Bisa, asal seiring kenaikan harga rumah dibarengi dengan kenaikan penghasilan.
Tapi, benarkah milenial kesulitan memiliki hunian? Atau, ada target lain yang ingin dicapai sehingga rumah bukan jadi prioritas utama?
Seperti laporan yang dibuat kompas.com, misalnya, generasi milenial, memiliki hunian pribadi dan berinvestasi pada bidang properti merupakan prioritas nomor sekian.
Baca: Milenial Jangan Mimpi Punya Rumah kalau Gaya Hidup Masih Boros!
Bahwa milenial ini cenderung lebih suka "membeli" pengalaman di antaranya: nonton konser, jalan-jalan, dan makan minum di restoran fancy.
Tidak ada yang keliru atas kebiasaan itu, tapi ada yang membuat itu prihatin: banyak milenial yang jadi terlalu memaksakan gaya hidup tidak sesuai dengan kemampuan pribadi, terutama soal finansial.
Hal lain jadi tidak terlalu penting, termasuk bila kita pilih dan pilah permasalahan kebutuhan untuk hunian.
Baca juga: Kenali 5 Risiko Membeli Rumah, Nomor 2 Sering Diabaikan!
Kompasianer Irhamna Mjamil juga berpendapat jika semakin banyak anak muda yang tak mampu membeli rumah, karena harga rumah tiap tahun selalu meningkat.
Padahal, lanjut Kompasianer Irhamna Mjamil masih ada rumah dengan harga yang terjangkau. Sedangkan pada 2020, dengan luas yang sama, harganya sudah begitu mahal.