Lolosnya Italia ke final Piala Eropa 2020 serta bagaimana sang pelatih, Roberto Mancini, meracik timnya menjadi salah satu topik yang berhasil menjadi tren selama sepekan.
Lain itu ada juga Novel One Piece dan alasan mengapa "Rurouni Kenshin" menjadi live action terbaik yang turut masuk jajaran dalam tren pekan ini.
Berikut konten-konten menarik yang menjadi tren dalam sepekan di Kompasiana:
Italia Lolos ke Final, karena Mancini Tak Malu Kembali ke Selera Asal
Kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018, membuat federasi sepakbola Italia meradang. Pelatih Italia saat itu, Gian Piero Ventura langsung dipecat karena kalah dari Swedia di babak terakhir play-off. Roberto Mancini ditunjuk sebagai pelatih Italia.
Mancini langsung melakukan gebrakan dengan merubah gaya main Italia, dari taktik bertahan "catenaccio" ke taktik menyerang. (Baca selengkapnya)
Italia ke Final Usai Menang Adu Penalti, Tapi Spanyol 'Pemenang Sejati'
Spanyol yang di Euro 2020 awalnya diremehkan, ternyata tampil dashyat. Semesta saja yang tidak memihak mereka bablas ke final. Tapi, bukan tidak mungkin, Spanyol akan 'meledak' di Piala Dunia 2022 dan Piala Eropa mendatang. (Baca selengkapnya)
Novel "One Piece" Chapter 2: Asal Usul Joy Boy dan Debut Admiral Ryokugyu
Panel pembuka di novel One Piece chapter 2 ini dibuka dengan sebuah perbincangan di kastil Pangaea yang membicarakan para penjaga yang menghilang sejak semalam.
Para penjaga bergosip bahwa kemungkinan hilangnya para penjaga itu ada hubungannya dengan hembusan angin kencang semalam.
Penjaga yang lain berkata bahwa hal itu konyol, sebab seseorang membutuhkan kekuatan badai untuk menciptakan angin kencang seperti itu. (Baca selengkapnya)