Ihwal pendaftaran vaksin yang tidak dilakukan terpusat menjadi salah satu pembahasan yang menarik perhatian pembaca.
Selain tiu ada juga mengenai hal yang wajib diketahui jika berencana ingin tinggal di apartemen hingga persoalan serbuan susu beruang, yang justru membuat kita tidak belajar dari kesalahan.
Berikut ini konten-konten menarik dan populer di Kompasiana yang telah dirangkum:
Kerap Habis Diserbu Calon Vaksin, Mengapa Pendaftaran Vaksinasi Tidak Dilakukan Secara Terpusat?
Mengapa pendaftaran vaksinasi tidak dilakukan secara terpusat? Mengapa masyarakat harus kelimpungan mencari lembaga mana saja yang menerima vaksina? Mengapa masih perlu memelototi media sosial setiap menit agar jika ada info pembukaan pendaftaran vaksinasi bisa gerak cepat mendaftar? Masalah ini sebenarnya harus mulai ditanggapi serius. (Baca selengkapnya)
Mau Tinggal di Apartemen? Kamu Wajib Tahu Hal Ini Dulu!
Tidak harus buru-buru beli, bila ingin mencoba tinggal di apartemen. Ada banyak sekali pilihan apartemen yang disewakan. Baik secara langsung atau melalui aplikasi tertentu.
Cobalah sewa apartemen selama beberapa bulan untuk merasakan apakah kalian cocok dan nyaman atau tidak. Bukan sekedar menginap 1 atau 2 hari ya, beda rasanya. (Baca selengkapnya)
Pertahanan Siaran Radio dari Gempuran Podcast dan Streaming Musik
Jumlah pendengar radio sempat turun drastis pada 2014, berdasarkan data Nielsen, karena kalah saing dengan internet dan orang lebih banyak mendengar musik dari MP3. Namun keadaan membaik pada 2016, masih dari Nielsen, karena milenial ternyata suka mendengar radio lewat ponsel mereka. (Baca selengkapnya)
Menyoal Pernikahan: Cinta Itu Harus Memiliki, Jika Tidak, Wajib Disudahi
Berapa kali seseorang harus mengalami patah hati sebelum dia yakin telah menemukan cinta sejati? Lalu mengapa cinta itu harus memiliki dan jika tidak wajib disudahi? (Baca selengkapnya)
Susu Beruang dan Lambannya Kita Belajar di Masa Pandemi
dr. Indra K. Muhtadi melalui laman Facebook berujar, panic buying di dunia medis disebut "anecdotal evidence", yakni efek sugesti. Mirip seperti air kobokan Ponari yang bisa menyembuhkan 1001 macam penyakit.
Kalau minum susu masuknya ke perut, bukan paru-paru, karena gak dimasukin lewat hidung... jadi gak ada namanya minum susu bisa membuat paru-paru menjadi bersih. (Baca selengkapnya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H