Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Middle Income Trap hingga Menjadi Dubes Itu Sebuah Jabatan Mulia atau Sanksi Politik?

Diperbarui: 23 Februari 2021   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelantikan 20 duta besar oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2020 di Istana Negara, Jakarta | Ilustrasi: Foto dari Kemlu.go.id

Middle Income Trap dapat dibilang kondisi keuangan individu yang mengalami stagnan pada level menengah sehingga menyebabkan seseorang sulit untuk mencapai kondisi keuangan yang lebih sehat. 

Kelas menengah merupakan kelompok yang paling rentan terjebak middle income trap. Gaya hidup dan gengsi yang tinggi agar dianggap orang berada menjadi penyebab utamanya. Topik ini dibahas oleh Kompasianer Luna Septalisa yang artikelnya menjadi salah satu yang terpopuler kemarin (22/02).

Jika kita berada dalam posisi ini, bagaimana cara untuk mengatasinya? Atau paling tidak, Apa ciri-ciri seseorang yang terjebak middle income trap?

Selain itu, terdapat juga pembahasan mengenai posisi jabatan seorang duta besar negara. Mengapa posisi menjadi duta besar justru dijadikan sebagai sebuah sanksi politik?

Simak penjelasan lengkapnya dalam 5 daftar konten terpopuler di Kompasiana untuk pagi ini:

Middle Income Trap: Jebakan Finansial yang Membuat Kelas Menengah Sulit Naik Kelas

ilustrasi middle income trap: Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay

Kelas menengah sering dikatakan sebagai kelompok yang memiliki banyak kebutuhan dan keinginan namun pengeluaran terbatas. Hal inilah yang apabila tidak berhati-hati dapat membuat mereka terjebak pada middle income trap. 

Gaji naik, ganti gawai. Jabatan naik, ganti mobil. Dapat bonus, beli barang branded. Tabungan terkumpul banyak, pergi liburan. Jadi, setiap kali penghasilan meningkat pengeluaran untuk gaya hidup juga ikut meningkat. (Baca selengkapnya)

"Didubeskan", Sebuah Jabatan Mulia, Sanksi Politik, atau Jatah Politik?

Tea time discussion dengan Duta Besar Pakistan Untuk Indonesia | Foto milik pribadi Kompasianer

Siapa yang tidak mau menjadi duta besar? Sebuah profesi yang bergengsi yang hanya didapatkan oleh segelintir orang dengan keahlian khusus dengan jam terbang yang tentu sudah sangat tinggi. 

Berbeda dengan kenyataan ketika Orde Baru, posisi menjadi duta besar justru dijadikan sebagai sebuah sanksi politik. Profesi yang bergengsi ini justru dianggap sebagai jabatan yang paling tidak diinginkan oleh para pegiat politik di Indonesia saat itu. (Baca selengkapnya)

Alasan Populernya Genshin Impact di Indonesia

Genshin Impact (Sumber: genshin.mihoyo.com)

Setelah rilis pada 28 September 2020 lalu, permainan video Genshin Impact mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan di seluruh dunia. 

Berbagai macam hal bertemakan Genshin Impact, mulai dari video tutorial, tips dan trik, fan art berupa ilustrasi atau tulisan, serta meme, banyak beredar di dunia maya. Game ini bahkan mendapatkan penghargaan sebagai salah satu permainan video terbaik di tahun 2020. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline