Topik nikah muda kembali mencuat di pekan ini. Penyebabnya adalah kampanye dari Aisha Weddings, sebuah wedding organizer, yang tiba-tiba muncul dan menimbulkan reaksi negatif di media sosial.
Memang sebenarnya kenapa ada orang-orang yang kebelet menikah? Kompasianer Desy dalam artikelnya menyebut empat alasan yang kerap menjadi landasan keputusan untuk segera menikah.
Artikel dengan tema serupa di atas banyak menarik perhatian pembaca. Berikut 5 konten terpopuler di Kompasiana, kemarin (11/02).
Apakah 4 Alasan Ini yang Membuat Seseorang Kebelet Ingin Segera Menikah?
Sebelum seseorang melangkahkan kakinya menuju ke jenjang pernikahan, tentunya akan ada beberapa faktor yang menjadi alasannya.
Selain mungkin karena terlalu banyak dibombardir pertanyaan "kapan nikah?", empat alasan ini juga sering jadi pemicu seseorang untuk memutuskan menikah. (Baca selengkapnya)
Kulineran Hoki ala Tionghoa, dari Panjang Umur hingga Enteng Jodoh
Masyarakat Tionghoa memiliki banyak kebiasaan dengan kuliner. Tidak harus menjelang imlek saja.
Memang sebagian kelihatannya tidak masuk akal. Namun, demi hoki apa pun pantas untuk dijalani. Sepanjang tidak melukai orang lain. (Baca selengkapnya)
Polemik Aisha Weddings: Lebih Baik Nikah daripada Mati Kelaparan
Strategi pemasaran yang digunakan Aisha Weddings sangat ironis. Dengan fasihnya, mereka memanfaatkan agama sebagai bentuk justifikasi untuk mendapat keuntungan dari prosesi sakral berupa pernikahan.
Keterbatasan ekonomi juga mereka gunakan sebagai justifikasi untuk menganjurkan pernikahan usia dini. (Baca selengkapnya)
Matoa, Buah Lokal yang Lagi Naik Daun
Matoa, sebuah nama yang sebenarnya bukan baru sama sekali namun harus diakui belum sesanter (sepopuler) buah kelengkeng, leci, atau rambutan.
Pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia no. 160 / Kpts / SR.120 / 3 / 2006 menetapkan bahwa matoa merupakan buah unggul yang patut dibudidayakan karena potensial. Seperti apa cara membudidayakannya? (Baca selengkapnya)