Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana News

TERVERIFIKASI

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Imlek di Tengah Pandemi, Merindukan Tradisi dan Kemeriahan Tahun Baru Cina

Diperbarui: 13 Februari 2021   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang warga sedang sembahyang di Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiang) di kawasan 10 Ulu Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (5/2/2021). Dalam perayaan Imlek nanti, pihak Klenteng meniadakan tradisi barongsai dan pemasangan lampion agar tak mengundang kerumunan orang yang menyebabkan penyebaran Covid-19. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Masyarakat di Indonesia, khususnya etnis Tionghoa akan merasakan suasana Imlek yang berbeda. Tahun Baru Cina 2572 yang jatuh pada 12 Februari 2021 bakal dirayakan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Tentu saja sejak jauh-jauh hari sudah beredar imbauan supaya Hari Raya Imlek tidak menciptakan kerumunan orang. Padahal tradisi dan salah satu hal terpenting dari perayaan Imlek adalah berkumpul dan saling berbagi dengan keluarga besar.

Namun demi kebaikan bersama, upaya untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19 memang mesti dipatuhi. Seraya kita sama-sama berdoa dan berharap pandemi segera berakhir agar Imlek bisa dirayakan dengan meriah lagi.

Jika boleh flashback sejenak, simak kembali momen-momen menarik menyambut Imlek para Kompasianer di tahun-tahun sebelumnya yang mungkin akan dirindukan di tahun ini.

1. Menjadi Bagian Keluarga Taiwan Saat Perayaan Imlek

Kompasianer Debagus Subagja yang menempuh pendidikan S2 di Taiwan merayakan Imlek bersama keluarga lokal di sana. Undangan tersebut datang dari rekan kantornya yang ternyata masih menganut tradisi lama dalam perayaan tahun baru Cina itu.

Kejadian menarik sudah dimulai sejak di depan pintu rumah. Kompasianer Debagus dan dua kawan orang Indonesia yang juga turut diundang, disambut dengan gonggongan anjing. Bagaimana kelanjutannya hingga kemudian ia sempat diajar gerakan Tai Chi? (Baca selengkapnya)

2.  Imlek Menyatukan Tionghoa dan Melayu Bangka, Fan Ngin-Tong Ngin Jit jong

Tongin, Fan Ngin Jit Jong (Melayu, Tionghoa sama saja) adalah semboyan yang cukup populer di Provinsi Bangka Belitung. Kompasianer Rustian Al Ansori menyebut, di lingkungan tempat tinggalnya kerukunan antar-etnis memang mengakar kuat.

Budaya saling mengunjungi dan dikunjungi sudah kerap dilakukan. Saat warga Melayu muslim merayakan lebaran, pintu terbuka lebar untuk para tamu dari etnis Tionghoa. Ketika Imlek, giliran warga Tionghoa yang menyambut dengan ramah tamu dari etnis Melayu. (Baca selengkapnya)

3. Rayakan Tahun Baru Imlek, Ribuan Tatung Singkawang Menunggumu

Singkawang (Kalimantan Barat) adalah salah satu kota yang patut menjadi destinasi jika ingin melihat perayaan Tahun Baru Cina. Kemeriahan Imlek hingga Cap Go Meh dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat di sana.

Biasanya Pemkot Singkawang memusatkan perayaan di Stadion Kridasana. Salah satu hal menarik saat keriaan Cap Go Meh berlangsung menurut Kompasianer Slamet Bowo adalah atraksi ribuan tatung. (Baca selengkapnya)

4. Mengintip Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa Bangsal Stabat

Kota Stabat, Kabupaten Langkat dikenal dengan sebutan 'Bangsal'. Konon, rumah-rumahnya dulu mirip bangsal. Saat ini pun masih tersisa rumah-rumah kayu model lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline