Apakah betul bahwa potensi keuntungan yang bisa diraih dari trading forex jauh lebih besar dan cepat dibandingkan trading saham?
Kompasianer Adica Wirawan menjelaskan, Trading forex bisa dikategorikan sebagai perdagangan yang "high risk, high gain". Makanya, trading ini lebih cocok dilakukan oleh orang-orang yang menyukai risiko dan mempunyai kemampuan yang baik dalam membaca arah pasar forex.
Kendati keuntungan bisa jauh lebih tinggi, sebaliknya harus siap-siap menanggung kerugian yang cukup besar. Jadi bagaimana dengan saham?
Selain itu, terdapat juga ulasan dari Kompasianer Efrem Siregar tentang Formula 1 yang menurutnya, sudah menjadi ajang olahraga yang sangat membosankan. Penonton tidak perlu berekspektasi banyak untuk melihat sengitnya overtaking antarpebalap untuk masuk dalam tiga besar.
Simak dalam 5 daftar konten terpopuler hari ini:
Trading Saham Lebih "Aman" daripada Trading Forex?
Walaupun disebut punya risiko yang tinggi, namun trading saham sebetulnya jauh lebih aman daripada trading forex. Ada beberapa alasan yang mendasari hal tersebut. Yang pertama, volatilitas di pasar saham cenderung terbatas karena adanya peraturan Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB).
Peraturan ini diberlakukan untuk meminimalkan aksi spekulasi yang terjadi di pasar saham. Tanpa adanya peraturan tadi, harga saham bisa "digoreng" sesuka hati oleh bandar, sehingga investor awam yang belum tahu apa-apa bisa terjebak dan dirugikan. (Baca selengkapnya)
Rekor Juara Dunia Lewis Hamilton dan Makin Membosankannya Balapan Formula 1
Dari 2014, Lewis mencatatkan namanya sebagai juara dunia enam kali berturut-turut, kecuali pada musim 2016 di mana gelar juara dunia jatuh kepada pebalap setimnya Nico Rosberg.
Maka, Formula 1 sudah menjadi ajang olahraga yang sangat membosankan. Penonton tidak perlu berekspektasi banyak untuk melihat sengitnya overtaking antarpebalap untuk masuk dalam tiga besar.
Musim ini, Lewis tidak memiliki pesaing yang menggigit. Ferrari sangat tidak diperhitungkan. Max Verstappen yang diunggulkan harus susah payah berjuang di tiap seri. (Baca selengkapnya)
Pelajaran dari Perang Nagorno Karabakh 2: Nasionalisme Saja Tidak Cukup
Sehari setelah tercapainya gencatan senjata suasana pesta merebak di berbagai pelosok di kota Baku, ibu kota Azerbaijan, merayakan kemenangan dan berkahirnya perang.