Libur panjang pekan ini sudah hampir sampai pengujung. Tetapi kamu masih belum punya refrensi film horor yang ingin ditonton?
Baru-baru ini Kompasiana menantang Kompasianer untuk mengulas film horor. Tak hanya ditonton, tetapi ditulis dan direkomendasikan ke Kompasianer lain. Menceritakan alasan kenapa film tersebut layak direkomendasikan, mulai dari setting, alur cerita, hingga kecerdasan plot twist-nya, dan tidak spoiler.
Film horor ini juga engga mesti hantu-hantuan, kok. Bisa juga pilih subgenre horor lainnya, seperti yang nyerempet thriller, misteri, psikologis, horor komedi, dan lainnya
Nah secara spesial hasil itu sudah Kompasiana kumpulkan untuk para pembaca. Ini bisa banget untuk dijadikan refrensi kamu nonton di rumah, sebelum besok beraktivitas lagi seperti biasa.
Langsung saja, berikut kumpulan ulasan film-film horor di Kompasiana:
"Scary Stories to Tell in The Dark", Siapkan Nyali untuk Berani Menonton Sendiri!
Scary Stories to Tell in The Dark adalah sebuah film genre horor misteri yang dikemas sedemikian apik. Setiap alur dibangun halus, tanpa cela, teratur dan tidak terburu-buru. Jump scare-nya pas. Sulit rasanya mencari kekurangan dalam plot di film berdurasi sekitar 120 menit ini.
Selain itu, pemeran karakternya pun nyaris sempurna. Bahkan, untuk karakter yang termasuk dalam kategori pemeran pembantu sekalipun dimainkan secara profesional dan totalitas.
Trus, bagaimana dengan nuansa kengeriannya? (Baca selengkapnya)
Last Tango in Paris: Horor Adegan Pemerkosaan yang Nyata Terungkap Setelah 44 Tahun
Film Horor tidak harus bertemakan hantu dan setan saja. Kejahatan manusia justru bisa menjadi hal yang lebih mengerikan.
Film Last Tango in Paris dirilis pada tanggal 14 Oktober 1972 di New York, banyak review positif dari para kritikus dan penikmat sineas.
Meskipun sejumlah negara harus menyensor beberapa bagian yang dianggap terlalu vulgar, namun secara keseluruhan film ini meraup laba 96,3 juta dollar AS dari budget yang hanya sekitar 1,25 juta dollar AS saja.